Khatib Salat Iduladha, Ramdansyah Ingatkan Nilai Kesetaraan dalam Haji dan Ihram
jpnn.com, JAKARTA - Pertama kali sebelum berhaji, maka sesorang harus berihram. Visi suci haji adalah melepas keangkuhan dan ego yang melekat pada simbol baju yang putih tanpa jahitan dan label apa pun.
Hal itu dikatakan Ketua Yayasan Al Mukarromah Koja Ramdansyah saat menjadi khatib salat Iduladha 1444 Hijriah di depan Gereja Koinonia, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (29/6).
"Ada apa di balik ihram? Pertama, siapapun yang berhaji salah satu rukunnya ihram malah memerintahkan penggunaan pakaian putih tanpa jahitan," ujarnya.
Ramdansyah mengomentari perilaku flexing yang sering dilakukan selebriti, istri dan anak pejabat yang tidak sesuai dengan ihram.
Flexing adalah perilaku seseorang yang memamerkan atau menunjukkan kekayaan atau kemewahan yang dimilikinya.
Biasanya yang dipamerkan adalah yang melekat pada tubuh orang tersebut.
Benda-benda yang melekat seperti sepatu, jam tangan, baju dengan nilai ratusan hingga mencapai milyar.
"Kita diingatkan bahwa flexing bukan tindakan yang tepat di saat banyak umat menderita kesusahan dan kelaparan. Dalam keadaan ihram, semua ini ditanggalkan agar manusia sederajat," ujarnya.
Visi suci haji adalah melepas keangkuhan dan ego yang melekat pada simbol baju yang putih tanpa jahitan dan label apa pun
- Fun tetapi Kompetitif, WONDR by BNI BrightUp Cup 2024 Sukses Digelar di Jakarta
- Pramono-Rano Siap Menggandeng Dharma-Kun untuk Membangun Jakarta
- Pramono-Rano Menang 1 Putaran, Angka Real Count Mencapai 50,7 Persen
- Ridwan Kamil Berharap Suara Dharma-Kun Jika Pilgub Jakarta 2 Putaran
- Dramatik Datar
- Hasil Hitung Cepat, Pramono-Rano Menang 1 Putaran di 5 Lembaga Survei