Khatib Salat Iduladha, Ramdansyah Ingatkan Nilai Kesetaraan dalam Haji dan Ihram

Ia mengatakan manusia tampak sebagai manusia yang sama.
Inilah humanisasi sekaligus liberasi. Saat memakai pakaian non ihram simbol ego manusia menjadi lebih tampak.
Ia mencontohkan ketika sholat khususnya di hari raya Idul fitri, semua ingin menggunakan pakaian baru dengan merek yang sedang ramai di televisi, tik tok, atau tokopedia.
Dengan sarung, baju koko atau kopiah yang dimiliki, maka dirinya ingin dikenali sebagai orang berkelas.
"Baju baru, sarung baru, kopiah baru dan sendal baru menjadi penanda bahwa kita berbeda. Kita bukan kaleng-kaleng, sementara yang pergi sholat dengan perangkat tahun-tahun sebelumnya adalah kaleng-kaleng" tamb ahnya.
Islam memandang sama manusia kecuali derajat kepatuhannya kepada Allah.
Menjalankan Haji menunjukan agar menjadi orang yang berpikir bahwa semua sama, kecuali ketaatan kepada Yang Maha Suci, Allah SWT yang berbeda.
Ramdansyah menambahkan menjalankan haji juga merupakan perjalanan sosial yang sarat makna.
Visi suci haji adalah melepas keangkuhan dan ego yang melekat pada simbol baju yang putih tanpa jahitan dan label apa pun
- Wagub Jateng Ikut Rombongan Mudik Gratis dari Jakarta ke Semarang
- Bank Aladin Syariah Permudah Pendaftaran Haji Secara Digital
- DLH DKI Ajak Warga Sekitar Kunjungi RDF Plant Rorotan yang Sebelumnya Terdampak Bau
- DLH DKI Ajak Warga Sekitar Kunjungi RDF Plant Rorotan yang Sebelumnya Terdampak Bau
- Disparekraf DKI Pastikan Destinasi Wisata Jakarta Siap Menyambut Libur Lebaran
- Damkar DKI Tangani 6.800 Kasus Lainnya di 2024, 4 Kali Lipat Melebihi Kebakaran