Khawatir 9 Desember Bukan ke TPS tapi Malah Liburan
jpnn.com - JAKARTA - Deputi Kajian Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (PKDOD) Lembaga Administrasi Negara (LAN), Sri Hadiati mengaku, belum merasakan greget dari pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015 yang digelar secara serentak di 269 daerah. Padahal jadwal pemungutan suara sudah di depan mata, 9 Desember mendatang.
"Imbauan spanduk untuk hadir di TPS (tempat pemungutan suara, red) masih sangat minim. Jadi saya belum merasakan gaung atau gregetnya. Kalau tidak diingatkan, tanggal 9 Desember orang bukan ke TPS, tapi malah liburan. Soalnya kan tanggal merah," ujar Sri.
Agar pilkada berlangsung semarak, Sri menilai pemerintah maupun KPUD perlu lebih aktif melakukan sosialisasi. Karena tingkat partisipasi masyarakat sangat menentukan sukses tidaknya penyelenggaraaan pilkada.
Selain itu, sebagai bagian dari pemerintah, PKDOD menurutnya juga akan menyumbang ide konsep.
"Pilkada tak akan berhasil, kalau yang berikan suara itu minimalis. Kami terpanggil untuk meningkatkan, ikut menyumbang ide konsep. Itu untuk meningkatkan pentingnya Pilkada," ujarnya.
Selain itu, Sri Hadiati juga menilai sengketa hasil pilkada kemungkinan juga akan sangat marak setelah KPUD menetapkan hasil perolehan suara nantinya. Kondisi ini menurutnya perlu benar-benar diantisipasi.
Sebab kalau sampai 30 persen saja calon kada menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), maka kondisi gedung MK akan sangat luar biasa ramai. (gir/jpnn)
JAKARTA - Deputi Kajian Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (PKDOD) Lembaga Administrasi Negara (LAN), Sri Hadiati mengaku, belum merasakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen bagi Negara BRICS, Demokrat Dorong Insentif untuk Industri-UMKM
- Diterima Badan Aspirasi DPR, Aliansi Honorer Menyampaikan 5 Tuntutan, Begini Isinya
- Dasco Targetkan RUU BUMN Diparipurnakan 2 Hari Lagi
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China