Khawatir Ekonomi China-India Kalahkan AS

Khawatir Ekonomi China-India Kalahkan AS
Foto : AP
Selain itu, lanjut Obama, negara-negara saingan AS itu juga lebih serius berinvestasi dalam bidang energi ramah lingkungan. "Mereka serius karena mereka ingin menciptakan (lapangan) pekerjaan baru," tandasnya. Karena itu, dia tidak ingin AS tertinggal. Terutama, dalam menciptakan lapangan kerja baru demi bangkitnya perekonomian negeri adidaya tersebut.

   

Lebih lanjut, Obama mengungkapkan kekhawatirannya jika dua negara Asia itu benar-benar sukses menyalip AS. "Saya rasa, saya tidak akan pernah bisa menerima kenyataan AS berada di posisi kedua. Sekeras apapun, setidaknyaman dan sesengit apapun perdebatan yang akan terjadi, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah-masalah yang menghambat pertumbuhan kita," tegas presiden keturunan Kenya itu.

   

Kemarin, Obama juga mengakui perubahan fokus agenda politik dari reformasi sistem kesehatan ke penciptaan lapangan kerja. Meski tidak blak-blakan, orang nomor satu Gedung Putih itu menyadari kekalahan Partai Demokrat dalam pemilihan senator Massachusetts lalu, sedikit banyak ikut mengubah haluan partai. Karena itu, di hadapan Kongres, dia menyebut lapangan pekerjaan sebagai prioritas pemerintah sepanjang 2010 ini.

     

"Satu dari 10 warga Amerika masih menganggur. Mayoritas bisnis di negeri ini masih tidak aktif. Jadi, saya paham benar kekhawatiran yang Anda rasakan. Semua itu bukan hal baru," ujarnya. Untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat, Obama mengalihkan anggaran sebesar USD 30 miliar (sekitar Rp 281,7 triliun) yang semula untuk Wall Street ke perbankan. Dengan demikian, para pengusaha kecil bisa mendapatkan pinjaman ringan dan memulai kembali bisnis mereka.

   

WASHINGTON - Kali pertama setelah setahun menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama menyampaikan State of the Union, pidato kenegaraan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News