Khawatir Gambar Seram di Bungkus Rokok Picu Investor Hengkang

jpnn.com - JAKARTA - Kebijakan pemerintah yang mengharuskan ada gambar seram di bungkus rokok, dinilai tergesa-gesa dan akan merugikan perusahaan rokok.
Pengamat ekonomi, Aviliani, mengungkapkan, mestinya yang dilakukan pemerintah adalah memberikan pendidikan ke anak usia dini mengenai bahayanya merokok.
"Seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan pada sisi suplai seperti memberikan edukasi terhadap anak usia dini," kata Aviliani dalam keterangannya, Jumat (27/6).
Dia pun menilai bahwa kebijakan ini tak efektif dan hanya merugikan perusahaan atau produsen produk rokok.
"Seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang matang dan terencana, jangan mendadak seperti ini," katanya.
Dkatakan, kebijakan yang mendadak akan berdampak terhadap keuntungan dan biaya operasional industri dalam setahun, serta mempengaruhi nilai saham perusahaan itu.
Menurutnya, jika pemerintah selalu mengeluarkan aturan mendadak seperti ini akan mengancam investasi pabrik, tidak hanya industri produk rokok saja.
"Mayoritas industri rokok kita Penanam Modal Asing sehingga bisa pindah pabrik ke negara lain dan cukup impor saja ke Indonesia karena Indonesia tidak memiliki kepastian hukum," kata dia.
JAKARTA - Kebijakan pemerintah yang mengharuskan ada gambar seram di bungkus rokok, dinilai tergesa-gesa dan akan merugikan perusahaan rokok. Pengamat
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional