Khawatir Gelombang Kedua, Hassan Diab Minta Tentara Bersikap Keras
jpnn.com, BEIRUT - Pemerintah Lebanon akan memperpanjang masa karantina wilayah hingga 24 Mei sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus corona jenis baru COVID-19.
Perdana Menteri Hassan Diab menegaskan bahwa ketidakdisiplinan masyarakat untuk mematuhi pelonggaran pembatasan secara bertahap dapat meningkatkan risiko munculnya gelombang kedua infeksi COVID-19.
Lebanon mencatat 740 kasus baru COVID-19 dan 25 kematian.
Pemerintah telah mulai melonggarkan beberapa pembatasan sosial secara bertahap pada pekan ini.
Dengan demikian, restoran dapat beroperasi kembali. Namun hanya 30 persen dari kapasitasnya.
Terkait tingkat infeksi yang menurun, Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan bahwa penilaian umum itu "sangat baik".
Namun, dia juga mengatakan pada pertemuan dewan pertahanan tertinggi pada Selasa bahwa "warga tidak mematuhi pembatasan dan langkah-langkah yang secara bertahap dikurangi".
"Ini dapat meningkatkan risiko terhadap penyebaran virus dan ada ketakutan akan gelombang kedua yang bisa jauh lebih sulit daripada yang pertama," katanya,
Muncul kekhawatiran terjadi gelombang kedua pandemi virus corona COVID-19, tentara diminta tegas menindak pelanggar aturan karantina wilayah.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Drone dari Lebanon Menghantam Kediaman PM Israel Benjamin Netanyahu
- Israel Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon, Sukamta DPR: DK PBB Harus Beri Sanksi Keras
- Menlu Retno Tegaskan RI tak Gentar Hadapi Teror Israel di Markas UNIFIL Lebanon
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza