Khawatir Hak Suara Bikin Sesama Tentara Berkelahi
jpnn.com - PADANG-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tak setuju tentara diberi hak untuk memilih di pemilihan umum. Menurutnya, hak tersebut dapat menimbulkan masalah baru di internal TNI.
Mantan KSAD itu mengatakan, jika hak suara diberikan, suara personel TNI pasti jadi rebutan partai-partai politik yang ada. Kondisi ini jelas akan berdampak terhadap kesatuan TNI.
"Saya tidak setuju ya, nanti kalau hak pilih ada tentara PDI, tentara Golkar, nanti berkelahi. Partainya berkelahi tentaranya juga berkelahi," ujarnya usai memperingati Hari Bela Negara di Lapangan Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Senin (19/12).
Atas dasar itulah, Ryamizard melihat wacana pemberian hak suara bagi prajurit belum pas dilakukan. Perlu pendidikan panjang terkait politik atau hal seputar penyampaian aspirasi bagi personel TNI.
Apalagi, usai Orde Baru berakhir mereka memang tak mendapat hak berpolitik. Kondisi yang telah berjalan hingga sekarang dinilai Ryamizard sudah pas.
"Bahaya (dapat hak pilih, Red), nggak boleh. Sekarang kan bagus," pungkasnya.
Untuk diketahui, RUU Penyelenggaraan Pemilu ditargetkan selesai pembahasannya tahun depan. Nantinya, UU Penyelenggaraan Pemilu akan memuat aturan terkait Pemilu yang akan dijalankan serentak mulai 2019. (adn/dil/jpnn)
PADANG-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tak setuju tentara diberi hak untuk memilih di pemilihan umum. Menurutnya, hak tersebut dapat menimbulkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah
- Hari Ini Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Honorer Jangan Nekat Bertindak Konyol
- BMKG Ungkap Prakiraan Cuaca Hari Ini, Ada Hujan di Sejumlah Wilayah
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul