Khawatir jadi Lahan Bancakan Korupsi, Wacana Tapera Ditolak Apindo DIY
jpnn.com, YOGYAKARTA - Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan penolakan atas kebijakan tabungan perumahan rakyat (Tapera).
Wakil Ketua DPP Apindo DIY Bidang Ketenagakerjaan Timotius Apriyanto mengatakan dunia industri atau dagang belum sepenuhnya pulih.
Ditambah lagi dengan situasi politik global yang berdampak pada perekonomian.
Menurutnya, tapera harus melalui kajian yang komprehensif sebelum diberlakukan sehingga tidak ada pihak yang merasa terbebani.
Timotius menegaskan selama ini belum ada sosialisasi Tapera, tata kelola yang jelas.
"Konsep dan skema tapera ini kan belum pernah disosialisasikan. Itu yang menjadi persoalan," kata Timotius, Rabu (29/5).
Timotius memandang bahwa tabungan perumahan seharusnya menjadi satu dalam sistem BPJS Ketenagakerjaan.
"Ketika mereka pensiun mendapatkan rumah seharga tabungan mereka, kan gitu," katanya.
Agar berjalan lebih efektif ia berharap terjalin konsolidasi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kenapa sih enggak di-bundling saja. Supaya efektif. Jangan-jangan ada sesuatu yang disembunyikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Timotius khawatir ketidakjelasan itu akan bermuara pada korupsi.
"Saya menduga nanti karena belum jelas ujung-ujungnya korupsi kan siapa yang tanggung jawab. Maka kami para pengusaha menolak keras itu Tapera," katanya.(mcr25/jpnn)
Asosiasi Pengusaha Indonesia di Yogyakarta menolak keras kebijakan Tapera. Begini catatan mereka.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : M. Sukron Fitriansyah
- Tiga Serangkai
- Perhitungan Kerugian Negara Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau Menjadi Rp 162 miliar
- Gugatan Praperadilan Dugaan Korupsi Ditolak, Mbak Ita Tak Terlihat di Balai Kota Semarang
- Dukung Hunia Layak, BNI Bidik Penyaluran KPR FLPP untuk 10.750 Rumah
- Kasus Dugaan Korupsi Seleksi PPPK Langkat, 5 Tersangka Ditahan Kejati Sumut
- Siswanto Ungkap Kerugian Negara Akibat Korupsi Pajak di Aceh Barat