Khawatir Lonjakan Kasus Covid-19, Legislator Minta Pemerintah Jangan Lakukan Ini

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah jangan menjadikan program vaksinasi yang sedang berjalan sebagai dalih untuk merasa aman dan mengabaikan protokol kesehatan serta pembatasan mobilitas penduduk.
Menurut dia, pemerintah harus mengkaji dengan seksama kebijakan terkait mudik Lebaran 2021.
“Tidak adanya larangan mudik Lebaran menimbulkan kekhawatiran terjadinya lonjakan kasus. Angka kasus baru Covid-19 di Indonesia masih tinggi," kata Netty dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/3).
Dia menyebut, mobilisasi masyarakat pada saat liburan panjang memicu terjadinya lonjakan kasus. Hal itu terbukti dari kasus yang telah terjadi.
Menukil data Satgas Penanganan Covid-19, Netty menyebut, kasus kematian meningkat 74,80 persen pada periode 22-28 Februari 2021.
Penyebabnya, sambung dia, kebijakan testing, tracing, dan treatment (3T) yang masih lemah.
"Dengan kondisi masih lemahnya kebijakan 3T dan tingginya angka kematian, bagaimana mungkin pemerintah memberi kelonggaran mobilitas masyarakat melalui ketiadaan pelarangan mudik lebaran," papar dia.
Oleh karena itu, Netty meminta pemerintah agar mempertimbangkan kembali semua aspek secara komprehensif sebelum memutuskan melarang atau membolehkan mudik Lebaran.
Legislator meminta pemerintah tidak mengabaikan prokes dan pembatasan mobiliasasi masyarakat meski melakukan vaksinasi.
- Mudik Makin Ramai, KAI Tambah Kereta Semarang-Pasar Senen, Tiket Rp 150 Ribu
- Arus Kendaraan 5.000 Per Jam, One Way Sampai Tol Bawen Masih Diberlakukan
- H-2 Lebaran, Jalan Provinsi Riau Masih Rusak Parah
- Gelar Mudik Gratis, MS GLOW Bantu 500 Orang Pulang Kampung
- Polres Banyuasin Pukul Mundur Kendaraan yang Melawan Arus di Jalintim
- Puncak Arus Mudik, Garuda Indonesia Group Angkut 81 Ribu Penumpang