Khawatir Orang Arab di Puncak jadi Sasaran
Selasa, 21 Juni 2011 – 09:03 WIB
CISARUA -- Kasus hukum pancung Ruyati binti Sapubi berimbas ke Puncak, Bogor. Maklum, di kawasan berhawa dingin itu banyak orang Arab yang "beristri" dengan perempuan setempat.
Sejumlah kepala desa (kades) di sana mulai ketar-ketir. Mereka khawatir terhadap kemungkinan ada aksi balas dendam yang dilakukan warga pribumi kepada turis maupun imigran asal Arab Saudi yang berada di kawasan Puncak.
Baca Juga:
“Semenjak berita TKW yang dihukum pancung di Arab ramai, saya merasa khawatir ada orang luar Puncak (warga Indonesia) datang dan melakukan hal yang tidak kita inginkan kepada orang Arab di sini,” ujar Kepala Desa Tugu Utara, Jajat Sudrajat, seperti diberitakan Radar Bogor (Grup JPNN).
Jajat menjelaskan, sebagai kepada desa, tentunya dia yang harus menjaga agar situasi wilayah kerjanya tetap nyaman. Namun sejauh ini, wilayahnya aman-aman saja. "Ya, semoga saja aksi balas dendam masyarakat pribumi tidak terjadi. Soalnya, kalau kenapa-kenapa, kan tanggung jawab saya yang punya wilayah,” imbuhnya.
CISARUA -- Kasus hukum pancung Ruyati binti Sapubi berimbas ke Puncak, Bogor. Maklum, di kawasan berhawa dingin itu banyak orang Arab yang "beristri"
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS