Khawatir Orang Arab di Puncak jadi Sasaran

Khawatir Orang Arab di Puncak jadi Sasaran
Khawatir Orang Arab di Puncak jadi Sasaran
CISARUA -- Kasus hukum pancung Ruyati binti Sapubi berimbas ke Puncak, Bogor. Maklum, di kawasan berhawa dingin itu banyak orang Arab yang "beristri" dengan perempuan setempat.

Sejumlah kepala desa (kades) di sana mulai ketar-ketir. Mereka khawatir terhadap kemungkinan ada aksi balas dendam yang dilakukan warga pribumi kepada turis maupun imigran asal Arab Saudi yang berada di kawasan Puncak.

“Semenjak berita TKW yang dihukum pancung di Arab ramai, saya merasa khawatir ada orang luar Puncak (warga Indonesia) datang dan melakukan hal yang tidak kita inginkan kepada orang Arab di sini,” ujar Kepala Desa Tugu Utara, Jajat Sudrajat, seperti diberitakan Radar Bogor (Grup JPNN).

Jajat menjelaskan, sebagai kepada desa, tentunya dia yang harus menjaga agar situasi wilayah kerjanya tetap nyaman. Namun sejauh ini, wilayahnya aman-aman saja. "Ya, semoga saja aksi balas dendam masyarakat pribumi tidak terjadi. Soalnya, kalau kenapa-kenapa, kan tanggung jawab saya yang punya wilayah,” imbuhnya.

CISARUA -- Kasus hukum pancung Ruyati binti Sapubi berimbas ke Puncak, Bogor. Maklum, di kawasan berhawa dingin itu banyak orang Arab yang "beristri"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News