Khawatir Perjanjian RI-Arab Saudi Belum Lindungi TKI

jpnn.com - JAKARTA -- Aktivis Migrant Care khawatir penandatanganan perjanjian bilateral tentang penempatan dan perlindungan TKI sektor domestik worker antara Indonesia-Arab Saudi, Rabu (19/2) belum melindungi kepentingan TKI di sana.
"Meskipun (perjanjian) langkah maju tapi migrant care khawatir kebijakan ini belum melindungi buruh migran sendiri," kata Anis Hidayat, aktifis Migrant care saat menemui pimpinan DPR RI, Pramono Anung Wibowo, Kamis (20/2).
Kekhawatiran Migrant Care cukup berasalan karena di dalam perjanjian bilateral tidak ada memastikan perjanjian itu betul-betul menggaransi hak-hak TKI. Misalnya saja soal hari libur, gaji bulanan, akses komunikasi bagi keluarganya di tanah air hingga TKI bisa memegang paspornya sendiri.
"Tetapi di Arab Saudi masih berlaku yang namanya kafala system, bahwa dokumen TKI masih dipegang majikan dan kalau mau pergi atau pindah majikan harus atas ijin majikan. Tanpa itu imigrasi tidak bisa berbuat apa-apa," jelasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA -- Aktivis Migrant Care khawatir penandatanganan perjanjian bilateral tentang penempatan dan perlindungan TKI sektor domestik worker antara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Saksi Ahli Paparkan Prinsip Kewajaran dalam Gugatan Merek di Sidang Sengketa Minyak Gosok
- Satgas Damai Cartenz Buru Komandan KKB yang Kabur dari Lapas Wamena
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi
- Gelar Aksi di Kemendag, Ribuan Pengepul Minyak Jelantah Tuntut Solusi Penghentian Ekspor
- ISDS Gelar Diskusi Bertema Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea Bagi Perdamaian Dunia
- Waka MPR Dorong Perempuan Aktif di Dunia Politik