Khawatir, Wako Malang Mengajukan Permintaan kepada HM Sampoerna

jpnn.com, MALANG - Sejumlah karyawan PT HM Sampoerna Surabaya dinyatakan positif virus corona COVID-19.
Wali Kota Malang Sutiaji meminta pihak manajemen PT HM Sampoerna yang ada di wilayah Kota Malang, melakukan rapid test atau uji cepat COVID-19 kepada ribuan pekerja yang ada di pabrik tersebut.
Sutiaji mengatakan, Pemerintah Kota Malang memiliki kemampuan terbatas untuk melakukan rapid test kepada ribuan tenaga kerja yang ada di pabrik HM Sampoerna, yang terletak di Jalan Karya Barat, Kota Malang itu.
"Ke depan, kami mengimbau kepada manajemen PT HM Sampoerna untuk dapat melakukan rapid test kepada 2.908 pekerja yang ada. Karena, kami tidak mungkin mengatasi itu semua dengan fasilitas dari kami yang juga terbatas," kata Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (4/5).
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kota Malang melakukan rapid test terhadap 22 orang dari pihak manajemen dan para pekerja lain. Uji cepat tersebut dilakukan secara acak terhadap para pekerja yang ada.
Sutiaji menambahkan, langkah tersebut dalam upaya untuk mencegah munculnya klaster baru di wilayah Kota Malang, seperti yang terjadi pabrik PT HM Sampoerna yang berada di Jalan Raya Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
"Ini kami lakukan untuk mencegah munculnya klaster baru di Kota Malang, seperti di Kota Surabaya. Rapid test untuk 22 orang pekerja yang dilakukan, hasilnya semua nonreaktif atau negatif," kata Sutiaji.
Dalam kesempatan itu, Sutiaji mengingatkan kepada seluruh pekerja untuk mengikuti protokol kesehatan yang ada dengan disiplin.
Wali Kota Malang Sutiaji mengajukan permintaan ke manajemen PT HM Sampoerna setelah karyawan di Rungkut banyak yang positif virus corona COVID-19.
- Inilah Hasil Drawing Barati Cup International East Java 2025
- Dukung Kemajuan Pertanian, Program Sampoerna untuk Indonesia Bantu 2.000 Petani
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Kelola Air dengan Baik, Sampoerna Kembali Raih Sertifikasi AWS
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri