Khawatirkan BUMN Gagal Bayar, Fadli Zon Anggap Model Pembangunan Pemerintah Manipulatif
Menurut Fadli, Covid-19 telah membuat Garuda harus memarkir 70 persen armadanya, padahal pemasukan dari penumpang berkontribusi 80 persen terhadap pendapatan perusahaan. “Bayangkan, bagaimana berdarah-darahnya perusahaan tersebut saat ini?” tuturnya.
Fadli menambahkan, hal serupa juga terjadi pada BUMN karya yang pertumbuhan utangnya jauh lebih besar dari labanya. Semisal Adhi Karya yang pertumbuhan utangnya pada 2019 mencapai 20 persen, sementara labanya hanya naik 3,1 persen.
“Artinya, kenaikan utang tersebut tidak seimbang dengan pertumbuhan laba perseroan. Tak heran jika kemudian BUMN terpaksa harus menjual aset untuk menutupi utang,” sebutnya.
Fadli lantas mencontohkan Waskita Karya yang memiliki utang mencapai Rp89 triliun dan berencana melepas empat ruas tol tahun ini, yaitu Tol Becakayu, Tol Kanci-Pejagan, Tol Pejagan-Pemalang, serta Tol Cibitung-Tanjung Priok.
“Untuk Tol Cibitung-Tanjung Priok akan dijual dengan mengurangi kepemilikan saham dari mayoritas menjadi minoritas,” kata Fadli.
Alumnus London School of Economics (LSE) Inggris itu menyebut kondisi tersebut merupakan akibat kesalahan pemerintah dalam mengelola utang selama lima tahun terakhir. Fadli menegaskan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan saat negara tak punya duit sangat berbahaya.
Fadli pun mengingatkan pemerintah tak boleh lagi menjadikan BUMN sebagai tunggangan untuk berutang, terutama pinjaman luar negeri. Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menilai pemerintah telah menyiasati pengawasan DPR dengan cara menugaskan BUMN mencari utangan demi membiayai proyek infrastruktur.
“Model pembangunan yang manipulatif semacam itu seharusnya tak diteruskan. Terbukti, BUMN kita saat ini akhirnya terjebak dalam pusaran utang yang bisa memperburuk krisis,” pungkasnya.(boy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Fadli Zon kembali menyoroti utang badan usaha milik negara (BUMN) yang bejibun dan ancaman gagal bayar akibat pandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : Boy
- Modernland Realty Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Sebesar Rp1,7 Triliun
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- Kehadiran Rumah Layak Huni di Karawang Jadi Bukti Kepedulian Peruri
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Ketum FOKDEI Mengapresiasi Langkah Mandiri Presiden Prabowo dalam Kebijakan Ekonomi
- Top! TASPEN Berhasil Masuk Jajaran Tempat Kerja Terbaik di Indonesia versi LinkedIn