Khawatirkan Pandemi Corona Runtuhkan Perbankan, Azis Bicara Konsep Bapak Angkat
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengkhawatirkan efek pandemi virus corona (COVID-19) pada sektor perbankan. Menurutnya, harus ada tindakan nyata untuk mencegah krisis sektor perbankan akibat rasio kecukupan modal bank-bank tergerus di tengah pandemi.
Politikus Golkar itu mengatakan, upaya mencegah sektor perbankan dari krisis besar bisa melalui konsep Bapak Angkat. “Konsep Bapak Angkat untuk mencegah cost of crisis yang makin besar ke depan,” ujar Azis melalui layanan pesan kepada jpnn.com, Jumat (17/4).
Legislator Golkar yang pernah memimpin Badan Anggaran DPR itu menjelaskan, data soal kondisi perbankan saat ini ada di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Azis mengharapkan perbankan terutama bank yang menampung saham pemerintah tetap mampu bertahan.
“Yang perlu diprioritaskan bank yang ada saham pemerintah,” tegasnya.
Lebih lanjut Azis mengatakan, hal yang perlu diantisipasi adalah kemungkinan bank kekurangan likuiditas. Kondisi perbankan bisa makin buruk jika terjadi rush.
“Permasalah rush atau likuiditas perbankan seperti konsep bejana berhubungan. Jika ada bank yang kekurangan likuiditas, pasti ada yang kelebihan likuiditas,” tegasnya.
Menurut Azis, bank yang kesulitan likuiditas bisa menggandeng yang lebih besar. “Misalnya menggandeng bank pemerintah atau yang papan atas,” cetusnya.
Selanjutnya melalui konsep Bapak Angkat, kata Azis, managemen bank pun dibenahi. “Konsep Bapak Angkat seperti penyelamatan Danamon dan BCA dahulu, managemen diisi bankir BRI,” tegasnya.
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengkhawatirkan efek pandemi virus corona (COVID-19) berpotensi menciptakan krisis besar di sektor perbankan.
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pasutri Pekanbaru Kehilangan Uang Rp 3,2 Miliar di Bank
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- LPS Dorong Masyarakat Disiplin Menabung untuk Kemerdekaan Finansial
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek