Khilafah Pelesetan
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Partai Gerindra yang sudah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden tidak merasa tersindir.
Partai Nasdem yang juga sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden juga tidak merasa tersindir.
Dede Budhyarto kemudian menafsirkan pernyataan Jokowi itu lebih lebar.
Menurutnya, dalam memilih calon presiden tidak boleh asal apalagi yang didukung oleh kelompok radikal.
Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilaf**ck anti-Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas. Begitu bunyi cuitannya, Rabu (26/10).
Cuitan ini tidak ditujukan kepada target tertentu.
Akan tetapi, bisa mudah diduga bahwa yang disasar adalah Partai Nasdem yang sudah mencalonkan Anies Baswedan.
Belakangan ini Partai Nasdem menjadi sasaran perundungan oleh buzzer dengan menyebutnya sebagai ‘’Nasdrun’’, yang merupakan pelesetan dari ‘’Nasdem’’ dan ‘’Kadrun’’.
Seorang komisaris BUMN dikecam banyak orang karena memelesetkan khilafah menjadi ‘khilaf**k’. Posting-an itu dianggap tidak pantas dan bisa mencoreng citra BUMN
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI