Khofifah dan Bu Risma Berseteru, Ketua DPRD Jatim yang Malu Berat

jpnn.com, SURABAYA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Kusnadi, mengaku malu melihat perseteruan antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Apalagi perseteruan dua perempuan pemimpin daerah itu terkait bantuan dari pemerintah pusat.
Politikus PDI Perjuangan itu menyampaikan, perhatian pemerintah pusat yang mengirimkan beberapa mobil labolatorium polymerase chain reaction (PCR) harus disambut dengan baik dan dijadikan semangat agar bisa mengatasi covid-19 dengan cepat.
“Seharusnya di tengah situasi seperti ini semua harus bekerja sama. Tentu saya sebagai bagian dari pemerintahan Jawa Timur, saya ini malu,” tegas Kusnadi.
Menurutnya, dalam kondisi yang mengkhawatirkan ini seluruh elemen harus bekerja sama dengan baik dan harus menahan diri apabila ada perbedaan persepsi cara penanganan.
Pemerintah diharapkan bisa menangani covid dengan baik, dan tidak boleh menunjukkan hal-hal yang tidak benar, yang justru akan menimbulkan kebingungan di masyarakat.
"Bagaimana kita bisa mengajak masyarakat untuk bergotong royong kalau pejabatnya saja tidak bekerja sama. Kalau ada yang kurang pas, jangan saling menyalahkan. Sebaliknya, duduk bersama dan selesaikan dengan kompromi," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim itu.
Seperti diketahui sebelumnya, kedua kepala daerah itu berseteru karena ada perbedaan pandangan terkait bantuan mobil labolatorium PCR dari BNPB.
Ketua DPRD Jatim malu melihat perseteruan Pemprov Jatim yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa dan Pemkot Surabaya yang digawangi Tri Rismaharini.
- Seluruh Honorer Administrasi jadi PPPK, Satgas juga Aman, Alhamdulillah
- Banjir di Makassar, 2.164 Warga Mengungsi
- Pemkot Surabaya Efesiensi Anggaran ATK dan Tiadakan Kunker ke Luar Negeri
- Lelang 74 Unit Kendaraan Dinas, Ada Mobil Rp 24 Juta
- Kondisi Bencana di Indonesia: Angin Kencang hingga Banjir Melanda Ratusan Rumah
- Tunjangan Kinerja atau Tukin PPPK Naik 50% dari Gaji, Alhamdulillah