Khofifah dan Bu Risma Berseteru, Ketua DPRD Jatim yang Malu Berat
jpnn.com, SURABAYA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Kusnadi, mengaku malu melihat perseteruan antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Apalagi perseteruan dua perempuan pemimpin daerah itu terkait bantuan dari pemerintah pusat.
Politikus PDI Perjuangan itu menyampaikan, perhatian pemerintah pusat yang mengirimkan beberapa mobil labolatorium polymerase chain reaction (PCR) harus disambut dengan baik dan dijadikan semangat agar bisa mengatasi covid-19 dengan cepat.
“Seharusnya di tengah situasi seperti ini semua harus bekerja sama. Tentu saya sebagai bagian dari pemerintahan Jawa Timur, saya ini malu,” tegas Kusnadi.
Menurutnya, dalam kondisi yang mengkhawatirkan ini seluruh elemen harus bekerja sama dengan baik dan harus menahan diri apabila ada perbedaan persepsi cara penanganan.
Pemerintah diharapkan bisa menangani covid dengan baik, dan tidak boleh menunjukkan hal-hal yang tidak benar, yang justru akan menimbulkan kebingungan di masyarakat.
"Bagaimana kita bisa mengajak masyarakat untuk bergotong royong kalau pejabatnya saja tidak bekerja sama. Kalau ada yang kurang pas, jangan saling menyalahkan. Sebaliknya, duduk bersama dan selesaikan dengan kompromi," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim itu.
Seperti diketahui sebelumnya, kedua kepala daerah itu berseteru karena ada perbedaan pandangan terkait bantuan mobil labolatorium PCR dari BNPB.
Ketua DPRD Jatim malu melihat perseteruan Pemprov Jatim yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa dan Pemkot Surabaya yang digawangi Tri Rismaharini.
- Korban Gempa Garut Bersabar, Bantuan Perbaikan Rumah Masih Proses Pemutakhiran
- Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina Sudah Tiba di Yordania
- 3 Cagub Jatim Tawarkan Solusi Menyelesaikan Kesenjangan Sosial di Pulau Madura
- Pakai Baju Khas Surabaya di Debat Pilgub Jatim, Bu Risma: Ini Kegedean
- Mensos Gus Ipul Terima Penghargaan Jer Basuki Mawa Bea Emas dari Pemprov Jatim
- Indonesia Re Gelar Webinar Langkah Mitigasi Gempa Megathrust Bersama BMKG-BNPB