Khofifah Pengin Lulusan SMK Menguasai Keterampilan Digital Hadapi Era Society 5.0
jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) berwirausaha dengan menggunakan keterampilan digital dalam upaya menghadapi Era Society 5.0.
Khofifah menjelaskan Era Society 5.0 bertujuan mengintegrasikan ruang maya dan fisik, sehingga semua hal menjadi mudah dengan penerapan artificial intelligence.
Menurutnya, di era sekarang pekerjaan dan aktivitas manusia difokuskan pada human-centered yang berbasis teknologi sehingga prospek kerja makin luas.
"Mereka perlu dibekali literasi digital yang baik agar bisa memanfaatkan teknologi dengan bijak," ujar Khofifah dalam keterangan tertulis, Minggu (24/10).
Khofifah mengatakan sekarang ini pekerjaan berbasis ide kreatif, seperti content creator, game developer atau digital marketing, sangat menjanjikan. Banyak YouTuber, yang mendapatkan penghasilan tinggi karena ide kreatifnya.
"Bayu Skak yang notabennya lulusan SMKN 4 Malang, (menjadi) salah satu YouTuber dengan penghasilan tinggi. Ayo manfaatkan setiap sudut ruang digital meraih cuan secara halal," tuturnya.
Khofifah menambahkan pemanfaatan teknologi makin meningkat di saat pandemi Covid-19. Salah satu perubahan yang terlihat ialah banyaknya masyarakat yang berbelanja secara online.
"Situasi itu harus dimanfaatkan. Meskipun hanya modal rebahan, tetapi dapat keuntungan seperti bekerja kantoran," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pengin pelajar SMK bisa berwirausaha menggunakan keterampilan digital untuk menghadapi Era Society 5.0.
- Transformasi Digital, Ditjen Bina Adwil Evaluasi SRIKANDI dan Perkuat Publikasi
- Qoala Plus Sambut 2025 dengan Inovasi dan Komitmen Berkelanjutan Kepada Mitra
- Bangun Kematangan Talenta, dibimbing.id Hadirkan Talent Connect
- Peruri dan Kemendag Tingkatkan Efisiensi Lewat Teknologi Digital
- PT Adisena Mitra Usaha Hadirkan Beyondtech, Era Baru Remitansi Digital di Indonesia
- Sowan ke Istana, Khofifah Undang Prabowo Hadiri Kongres PP Muslimat NU