Khofifah: Percepatan Indonesia Emas Dapat Dicapai Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan

Khofifah: Percepatan Indonesia Emas Dapat Dicapai Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan
Ketua Umum PP IKA Unair Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri diskusi kebangsaan bertajuk Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju 2034 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: source for jpnn

Selain itu juga dilihat dari pertumbuhan investasi, tingkat pengangguran yang harus di range 3 persen, dan harus terjadi peningkatan investasi yang signifikan.

“Untuk bisa mendongkrak capaian indikator-indikator tersebut setara dengan negara maju, maka akar masalahnya harus dijawab. Dimana akar masalahnya adalah pendidikan. Jika kualitas pendidikan bisa kita tingkatkan maka indikator-indikator yang Indonesia masih lemah akan bisa tercapai dan bisa masuk dalam status Indonesia maju,” tukas Prof Nasih.

Dia mengatakan lewat pendidikanlah kesejahteraan bersama bisa dicapai. Kemiskinan bisa diturunkan, dan IPM bisa diungkit.

Lebih lanjut Prof Nasih menjelaskan bahwa persoalan utama dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia adalah masalah aksesibilitas, sarana dan prasarana dan juga pemerataan.

“Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, menurut kami yang paling penting adalah meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya. Kualitas dan standar kapasitas guru harus ditingkatkan. Sedangkan kota tahu guru di pedesaan cenderung masih mengedepankan mengajar ikhlas, sedangkan kapasitasnya masih perlu didorong,” tegasnya.

Begitu juga di perguruan tinggi, jumlah lulusan SMA sederajat harus didorong untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Saat ini rerata lama belajar siswa di Indonesia baru di angka 8 tahun 9 bulan. Artinya banyak yang SMP saja tidak lulus.

“Selain itu jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sangat sedikit. Padahal untuk menjadi negara maju jumlah well educated people harus banyak,” tegasnya.

Selain itu yang juga perlu ditingkatkan adalah investasi di bidang pendidikan, investasi di perguruan tinggi baru Rp 9,4 juta per mahasiswa. Padahal di negara maju mencapai Rp 34 juta per mahasiswa. Ia meminta negara bisa melihat investasi di bidang pendidikan tidak dianggap sebagai biaya. Melainkan investasi mewujudkan Indonesia Emas.

Untuk mewujudkan Indonesia maju, ada sejumlah aspek yang harus dicapai. Seperti pendapatan per kapita masyarakat minimal 13 ribu dolar AS

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News