Khomeini Tunjuk Kepala Yudisial Baru
Sabtu, 15 Agustus 2009 – 16:38 WIB

PEJABAT BARU - Sadeq Larijani, anggota Guardian Council yang diberitakan baru ditunjuk oleh Ayatollah Khomeini sebagai pimpinan baru lembaga peradilan Iran. Foto: Metransparent.com.
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khomeini, Sabtu (15/8), diberitakan telah menunjuk Ayatollah Sadeq Larijani sebagai pimpinan baru lembaga peradilan negara itu. Namun sebagaimana diberitakan stasiun televisi setempat dan dirilis oleh Reuters, sejumlah kalangan reformis justru menyebutkan bahwa awalnya Larijani sempat menolak jabatan itu, terutama karena kasus penahanan massal sejumlah demonstran pasca pemilihan presiden Juni lalu. Peristiwa itu dipandang sebagai sebuah aksi beresiko, yang dipercaya meningkatkan krisis hubungan Iran terutama dengan kalangan Barat, serta disebut-sebut terparah sejak revolusi Islam tahun 1979 lalu. Kaum penentang bahkan sempat mengklaim setidaknya ada 69 orang terbunuh dalam bentrok dan proses penahanan itu.
Kantor berita ISNA pun memberitakan, bahwa Larijani dipastikan akan langsung berhadapan dengan agenda kerja penuh kontroversi. Pasalnya, proses pengadilan sejumlah 25 orang demonstran pendukung kelompok oposisi yang ditahan, bakal mulai berjalan Minggu (16/8) besok.
Baca Juga:
Ke-25 orang yang akan disidang besok itu sendiri, disebutkan merupakan gelombang ketiga dari demonstran yang bakal menjalani proses peradilan. Seperti diberitakan sebelumnya, pasca kontroversi pemilihan presiden tersebut, pihak pemerintah Iran di bawah kandidat presiden yang menang memang menahan ratusan demonstran yang tak puas dengan hasil pemilihan.
Baca Juga:
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khomeini, Sabtu (15/8), diberitakan telah menunjuk Ayatollah Sadeq Larijani sebagai pimpinan baru
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza