Khotib Jumat Masjid Nabawi Singgung Wabah Covid-19
jpnn.com, MADINA - Khutbah Jumat Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, menyampaikan imbauan soal pentingnya menjaga kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit, salah satunya yang disebabkan virus corona COVID-19.
"Tutuplah muka anda ketika sedang bersin atau batuk. Tutuplah dengan tisu atau lainnya agar tidak mengganggu rekan sebelah dari cipratan ludah," kata khatib Masjid Nabawi Shalah bin Muhammad Al Budair dalam khutbahnya di Madinah, Jumat (6/3) waktu setempat.
Melalui akun Twitter Kantor Urusan Masjid Nabawi, Shalah mengimbau jemaah untuk terus mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air serta seusai bersentuhan dengan orang lain yang dikhawatirkan dapat menularkan penyakit.
Demikian pula, kata dia, perlu membersihkan ketika setiap tangan tercemar oleh keringat, kotoran atau noda.
"Berpelukan dan berciuman pada dasarnya boleh. Akan tetapi, para dokter memperingatkan di masa wabah Covid-19, menghindari dan menjauh dari epidemi," katanya.
Kedisiplinan, lanjut dia, menurut pandangan Islam mengindikasikan kearifan, kesigapan dan sikap terpuji seseorang.
"Termasuk pola hidup sehat yang diajarkan Islam demi terjaganya kekebalan tubuh dengan tidak mengonsumsi hewan buas bertaring," katanya.
Menurut dia, daging dari hewan tersebut mengandung basil, ulat, kuman, bakteri dan parasit yang berdampak negatif pada otak, pola pikir dan fisik.
Berpelukan dan berciuman pada dasarnya boleh. Akan tetapi, kata Shalah bin Muhammad Al Budair, para dokter memperingatkan di masa wabah Covid-19, menghindari dan menjauh dari epidemi.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya