Khusus untuk Pelaku UMKM, Ini Perbedaan E-Wallet dan Mobile Banking

jpnn.com, JAKARTA - Penggunaan E-Wallet atau dompet digital menjadi tren terkini di bidang keuangan. Terutama untuk melakukan transaksi.
Perusahaan financial technology atau FinTech saling bersaing mengeluarkan aplikasi E-Wallet dengan berbagai fitur dan kemudahannya.
Selama dua tahun terakhir, pembeli di online shop di Asia Tenggara bertambah lebih dari 70 juta orang.
Menariknya, negara dengan jumlah pembeli terbanyak adalah Indonesia.
Hal ini berbanding lurus dengan tren E-Wallet yang makin naik sebagai salah satu alat pembayaran dalam melakukan pembelian online, baik di Indonesia maupun transaksi antarnegara.
Sebelum E-Wallet turut meramaikan pasar FinTech, aplikasi mobile Banking adalah satu-satunya andalan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara online dan mobile.
Mengingat antara E-Wallet dan mobile banking memiliki fungsi dan fitur yang hampir mirip, keduanya masih saling berkompetisi untuk menjadi aplikasi yang dipercaya masyarakat dalam melakukan transaksi. Lantas manakah yang lebih populer?
Melihat Tren E-Wallet di Indonesia
Sebelum E-Wallet turut meramaikan pasar FinTech, aplikasi mobile banking adalah satu-satunya andalan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan.
- Aplikasi hi by hibank, Solusi Digitalisasi UMKM dalam Satu Genggaman
- Survei Ninja Xpress: 40% Konsumen Singapura & Malaysia Beli Barang dari Indonesia
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- SIG Dukung INACRAFT Majukan UMKM, Dari Rumah BUMN ke Pasar Internasional
- Akademisi Nilai Konsesi Tambang untuk UMKM & Koperasi Wujud Keadilan Ekonomi
- Digitalisasi Pencatatan Keuangan, Aplikasi Kantong UMKM Perluas Jangkauan Pasar