Kiai di Jabar Sentil Moralitas Elite PBNU yang Cawe-Cawe Urusan Politik Praktis

Kiai di Jabar Sentil Moralitas Elite PBNU yang Cawe-Cawe Urusan Politik Praktis
Para kiai di Jabar menggelar istigasah menjelang Muktamar PKB di Ponpes Suluk Mizani Majalengka, Senin malam (12/8). Foto: source for JPNN

Dia pun menyampaikan catatan soal beberapa isu yang meresahkan warga NU yang perlu dibereskan oleh Gus Yahya dan Gus Ipul seperti pengelolaan tambang, cap pro zionis, gaya komunikasi, juga kasus korupsi eks Bendahara Umum PBNU Mardani Maming yang telah divonis 10 tahun penjara.

Keresahan para kiai juga dipicu oleh gaya kepemimpinan Gus Yahya di PBNU yang dinilai otoriter. Pembekuan, pemecatan, dan likuidasi struktur pengurus Nahdlatul Ulama (NU) yang terjadi baru-baru ini turut menimbulkan kegelisahan di kalangan nahdiyin.

Tindakan itu menurutnya mencakup sekitar 40 cabang NU yang masa periodenya habis tanpa persetujuan untuk melakukan konferwil atau konfercab, sehingga PBNU menunjuk seorang karteker untuk menggantikan para ketua wilayah atau cabang yang dianggap tidak loyal.

"Salah satu contoh mencolok adalah pemecatan Ketua PWNU Jawa Timur, Marzuki Mustamar. Tindakan seperti ini dapat merusak soliditas dan harmoni di kalangan warga NU di tingkat akar rumput," tutur Kiai Hariri.

Selain itu, soal adanya cap pro zionis kepada Gus Yahya juga harus dijawab segera. Menurutnya, indikasi kedekataan dan kemitraan Yahya Cholil dengan gerakan Zionis internasional sudah tercium lama, hingga akhirnya terbuka saat kunjungannya ke Israel pada 2018 silam saat menjadi Katib Aam PBNU.

Kunjungan Gus Yahya ke Israel dan pertemuannya dengan Presiden Israel, Benjamin Netanyahu, adalah tindakan yang mencederai perjuangan bangsa Palestina dan mengkhianati semangat Nahdlatul Ulama (NU) yang berkomitmen untuk memerdekakan Palestina.

Tindakan itu dinilai para kiai di Jabar, bentuk pengkhianatan yang tidak hanya melukai hati umat Islam Indonesia, tetapi juga merusak citra PBNU sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

"Kedekatan dengan Zionis bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dipegang teguh oleh NU. Al-Qur'an dan hadis mengajarkan umat Islam untuk berdiri di pihak yang tertindas, bukan merangkul penjajah," kata Kiai Syakur Majalengka.

Sejumlah kiai di Jabar mempertanyakan moralitas PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya yang cae-cae urusan politik praktis. Mengintervensi PKB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News