Kiai di Jabar Sentil Moralitas Elite PBNU yang Cawe-Cawe Urusan Politik Praktis

Kiai di Jabar Sentil Moralitas Elite PBNU yang Cawe-Cawe Urusan Politik Praktis
Para kiai di Jabar menggelar istigasah menjelang Muktamar PKB di Ponpes Suluk Mizani Majalengka, Senin malam (12/8). Foto: source for JPNN

Dia mengingatkan bahwa Qanun Asasi NU dan Pembukaan UUD 1945 dengan jelas menegaskan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

"Tindakan Yahya Cholil Staquf ini tidak hanya menunjukkan ketidakpekaan terhadap penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga menunjukkan sikap yang bertentangan dengan dasar-dasar perjuangan bangsa Indonesia," tutur Kiai Syakur.

Terakhir soal pernyataan publik yang dikeluarkan oleh sejumlah pengurus PBNU dalam beberapa tahun terakhir seringkali menciptakan kegaduhan dan konflik, baik di kalangan internal NU maupun di masyarakat luas.

Fenomena ini menimbulkan keprihatinan mendalam karena NU, sebagai organisasi ulama terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang dalam menjaga muruah dan kehormatan melalui kebijakan yang bijaksana dan santun.

Namun, Kiai Syakur memandang belakangan ini banyak pernyataan dari PBNU yang justru memancing kontroversi, yang pada gilirannya memengaruhi kepercayaan dan simpati publik terhadap NU.

"PBNU harus menyadari bahwa setiap pernyataan yang dikeluarkan memiliki dampak yang luas. Pernyataan yang memancing kegaduhan akan merusak kepercayaan dan simpati publik terhadap NU," ujarnya.

Oleh karena itu, Kiai Syakur menilai sangat penting bagi PBNU untuk kembali ke prinsip dasar NU yang selalu menjaga kesantunan dan kebijaksanaan dalam bersikap.

"Dengan demikian, NU dapat kembali dihormati sebagai organisasi ulama yang kompeten dan berwibawa, serta mampu menjalankan peran strategisnya dalam menjaga kedamaian dan keutuhan masyarakat Indonesia," kata Kiai Syakur menutup.(fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Sejumlah kiai di Jabar mempertanyakan moralitas PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya yang cae-cae urusan politik praktis. Mengintervensi PKB.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News