Kiai di Rais Syuriah NU Merasa Terbebani dengan Amanah
jpnn.com - JOMBANG - Sidang pleno pemilihan rais aam syuriah dalam Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang Jawa Timur, Rabu (5/8) malam, menetapkan KH Mustofa Bisri menjadi pucuk pimpinan NU. Sedangkan wakilnya dipercayakan kepada KH Ma’ruf Amin.
Namun, Gus Mus -sapaan Mustofa Bisri- tidak hadir dalam pleno yang dipimpin KH Ahmad Muzakki itu. Selanjutnya, KH Ma’ruf mewakili Gus Mus untuk berpidato di depan muktamirin.
"Pertama kali, sungguh tugas yang diberikan oleh para anggota AHWA (ahlul halli wal aqdi, red) kepada kami untuk memimpin syuriah Nahdlatul Ulama periode lima tahun ini merupakan satu tanggung jawab yang besar, yang sebenarnya beban ini terlalu berat bagi kami semua," katanya.
Namun, karena kepercayaan itu datang dari para ulama yang mendapatkan mandat dari seluruh cabang dan wilayah, KH Ma’ruf dan seluruh rais syuriah pun akan menjalankannya. "Maka dengan segala kerendahan hati dan permohonan sebesar-besarnya atas segala kekurangan, terpaksa kami menerima tugas ini sebagai rasa kepatuhan kami kepada para ulama," jelasnya.
Ketua MUI bidang fatwa itu menambahkan, beratnya tanggung jawab dan beban yang dipercayakan kepada rais syuriah tidak lepas dari besar dan kompleksnya tantangan yang harus dihadapi ke depan. Misalnya, berkaitan dengan aliran, pikiran serta akidah-akidah yang menyimpang.
"Begitu juga berbagai tantangan-tantangan baik ekonomi, politik sosial budaya. Ini menjadi satu yang menurut kami sangat berat. Oleh karena itu kami mengajak para ulama ahlussunah wal jamaah untuk secara bersama-sama kita besarkan, kita kuatkan jamiyah Nahdlatul Ulama ini," ujarnya.
Kepada jajaran pengurus yang nanti terbentuk, KH Ma’ruf juga mengajak untuk sama-sama bekerja lebih keras sesuai dengan tantangan yang akan dihadapi. Ia mengharapkan pasca-muktamar nanti NU kembali bersatu.
"Mari kita kuatkan akidah ahlussunah wal jamaah. Tentu sebagai syuriyah, kami ajak semua pihak untuk penguatkan kembali kepemimpinan ulama di Nahdlatul Ulama seperti yang digariskan oleh pendirinya. Mari kita satukan kembali, saya, ketua (Gus Mus, red), kami merasa bersyukur sekali. Walaupun awalnya ada ketengganan-ketegangan sebagai bagian dinamika, tapi akhirnya kita kembali bersatu menyatu dan kompak untuk menghadapi tugas-tugas yang akan datang," pungkasnya.(fat/jpnn)
JOMBANG - Sidang pleno pemilihan rais aam syuriah dalam Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang Jawa Timur, Rabu (5/8) malam, menetapkan KH
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Majelis Masyayikh Dorong Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pesantren
- Menteri LH Hanif Faisol Wajibkan Produsen FMCG Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya
- Gus Imin Dukung Kemenag Bentuk Dirjen Pondok Pesantren
- Mengenal Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya di Hari Pahlawan