Kiai Imam Sebut Efek Arahan PBNU ke Paslon 02 Cuma Nol Koma, Nahdiyin Tetap Pilih AMIN

Kiai Imam Sebut Efek Arahan PBNU ke Paslon 02 Cuma Nol Koma, Nahdiyin Tetap Pilih AMIN
Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon yang juga Penasihat Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) K.H. Imam Jazuli. Foto: Timnas AMIN

Contoh lainnya ialah tentang para calon kepala daerah yang mengikuti pilkada dengan dukungan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).

Hasilnya pun justru banyak kandidat dengan dukungan nahdiyin kultural bisa menang atas  calon yang didukung pengurus NU di tingkat kabupatan/kota.

“Jadi, enggak berpengaruh, paling hanya nol, nol, koma,” kata Kiai Imam disambut tepuh tangan hadirin.

Kiai Imam juga mengingatkan para sukarelawan dan politikus dari Partai NasDem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ikut mengampanyekan AMIN tidak hanya sibuk di media sosial.

Menurut dia, yang terpenting justru turun langsung menggarap pemilih untuk mendukung Anies-Muhaimin.

“Datangi masyarakat yang belum mengelompok (menjatuhkan dukungan, red). Datangi masjid, warung kopi, tempat nongkrong, majelis taklim, dan berbagai perkumpulan,” pesannya.

Kiai Imam juga mengingatkan para sukarelawan AMIN harus memahami agenda dan program yang diusung capres-cawapres dari Koalisi Perubahan itu.

Pencetus gerakan ‘Ngaku NU Wajib Ber-PKB’ itu mendorong para sukarelawan AMIN bisa turun langsung ke bawah dengan narasi yang menyentuh masyarakat secara langsung.

K.H. Imam Jazuli menilai arahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) soal dukungan untuk Prabowo-Gibran tidak akan diikuti nahdiyin kultural pendukung AMIN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News