Kiai Maman: Yang Dikatakan Letjen Dudung Adalah Warning

"Maka, poin ketiga, apa yang dikatakan oleh Letjen Dudung adalah sebuah warning yang harus diantisipasi oleh kita (masyarakat, red), karena bagaimana pun, komitmen keagamaan dan komitmen kebangsaan di Indonesia harus ada dalam satu tarikan nafas," jelasnya.
Kiai Maman menekankan bahwa agama yang dianut bangsa Indonesia memang berbeda, kepercayaan pun tidak sama, tetapi hal itu harus diletakkan dalam konteks litangarafu, yaitu saling mengenal, saling memahami, saling mencintai dan mengukuhkan.
"Karena musuh bagi semua agama dan keyakinan bukan agama yang lain, bukan keyakinan yang lain, tetapi kebodohan, kemiskinan, dan juga problem wabah pandemi yang hari ini menimpa kita," tandas Kiai Maman Imanulhaq.
Klarifikasi Letjen Dudung
Baca Juga: MUI Sebut Ucapan Letjen Dudung Berdasarkan Pancasila
Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman sebelumnya telah memberikan penjelasan atas ucapannya yang menyebut semua agama benar di mata Tuhan yang dikomentari sejumlah kalangan.
Letjen Dudung mengaku sebagai Pangkostrad perlu mengatakan semua agama benar saat berbicara di hadapan prajuritnya. Sebab, eks Pangdam Jaya itu memiliki prajurit yang berasal dari berbagai pemeluk agama.
"Saya ini Panglima Kostrad, bukan ulama. Jika ulama mengatakan bahwa semua agama itu benar, berarti ia ulama yang salah," kata Dudung dalam keterangan persnya, Kamis.
Kiai Maman Imanulhaq tanggapi pernyataan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman atau Letjen Dudung soal semua agama benar di mata Tuhan.
- PKB Bakal Usulkan DIY Jadi Daerah Laboratorium Bencana
- Kiai Maman Tegas, Program MBG Tak Perlu Pakai Dana Zakat
- GPII Keluarkan Seruan Jelang Natal dan Tahun Baru 2025
- Jadi Ormas Keagamaan Terbesar Ketiga, HKBP Setia Melayani dan Menyejahterakan Masyarakat
- Gus Miftah Viral Hina Penjual Es Teh, Kiai Maman Ungkit Sertifikasi Pendakwah
- Kiai Ma'ruf: PKB Konsisten Memperjuangkan Nilai-Nilai Keberagaman