Kiai Marsudi: Sufi Berperan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

Lebih lanjut, dia menjelaskan JATMAN NU adalah salah satu Badan Otonom dari Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran Thariqah Al Mu’tabarah.
Ajaran tersebut, kata dia, merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama’ah.
Jam’iyah ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah juga merupakan suatu sarana bagi para Mursyidin/Khalifah, untuk lebih mengefektifkan pembinaan terhadap para murid yang telah berbaiat sekaligus sebagai forum untuk menjalin ukhuwah antarsesama penganut ajaran Thariqah.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan dan keihlasan didalam amaliyah ubudiyyah serta meningkatkan rabithah terhadap guru Mursyid/Khalifah.
“Tujuan dari organisasi ini adalah untuk meningkatkan rabithah dan uchwah terhadap guru Mursyid/Khalifah dan murid, yakni dengan cara menjadikan network ubudiyah menjadi network ekonomi,” ungkap Kiai Marsudi.
Oleh karena itu, menurut Kiai Marsudi, usaha menggerakkan sebuah network sosial keagamaan menjadi network ekonomi itu merupakan sebuah pemberdayaan.
Selaras dengan hal tersebut, maka memberdayakan ekonomi untuk umat atau para penganut thoriqah adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan.
Sebab, JATMAN mempunyai kekuatan dan kesempatan organisasi yang mempunyai angota indivdu-individu dari pusat sampai desa, mempunyai pengurus dan kantor dari pusat sampe desa, setiap individu dan kelompok mempunyai kebutuhan untuk hidup.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Marsudi Syuhud menyampaiakn sufi memiliki peran yang sangat penting dalam pemberdayaan ekonomi umat.
- Genjot Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kemenag Gandeng Kemendes PDTT
- Ketua MUI Palu Desak Kapolri Percepat Penanganan Kasus Ini
- MUI Mengharamkan Orang Kaya Pakai LPG 3 Kilogram
- Majelis Ulama Nusantara Tegaskan Bukan Tandingan MUI
- Zakat Dipakai untuk Membiayai Makan Gratis? Saleh: Perlu Kajian dan Pendapat Ulama
- MUI Perkuat Dukungan Kemanusiaan untuk Rakyat Palestina