Kiai Ma'ruf Beber Rahasia agar Tetap Gerengseng
jpnn.com, BALIGE - KH Ma’ruf Amin buka-bukaan tentang rahasianya untuk tetap bugar dan bersemangat di usianya yang sudah menginjak 75. Calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo itu mengatakan, resep untuk tetap fit adalah istirahat cukup dan mengurangi makanan berkarbohidrat.
Ma’ruf menuturkan hal itu ketika berbincang dengan wartawan di hotel tempatnya menginap di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu (6/10). Istri Ma’ruf, Wury Estu Handayani juga mendampingi wawancara di dekat Danau Toba itu.
"Jadi istirahatnya tetap harus cukup. Kalau soal makan, karena saya ada masalah gula, saya memang kurangi karbohidrat. Karena di samping saya ini (Wury, red) suka mengontrol," ujarnya.
Menurut Ma’ruf, dirinya kini kesulitan menyisihkan waktu untuk berolahraga. Sebab, ketua umum nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu sangat sibuk terutama menerima tamu dan santri sehingga ketika di rumah pun kesulitan berolahraga.
Meski demikian Ma’ruf tetap berupaya berupaya berolahraga di rumah. "Cuma ada sepeda statis di rumah. Itu saja," tuturnya.
Namun, Kiai Ma’ruf mengaku berupaya untuk tetap senang. Cicit Imam Besar Masjidilharam Syeikh An Nawawi Al Bantani menjalani urusan tanpa beban.
“Saya ke mana-mana merasa senang saja, apalagi bergaul dengan masyarakat," katanya.
Lantas, apakah Kiai Ma’ruf suka dipijat? “Saya tidak suka dipijat. Kalau dipijat malah tidak enak," katanya sembari tertawa.
KH Ma’ruf Amin buka-bukaan tentang rahasianya untuk tetap bugar dan bersemangat di usianya yang sudah menginjak 75.
- Mobil Maung Jadi Kendaraan Dinas Pejabat, MUI: Bukti Dukung Produk Dalam Negeri
- Mediasi Gagal karena Jaksa Meminta Guru Honorer Supriyani Segera Masuk Ruangan
- MUI Konsel Imbau Warga yang Mengawal Guru Honorer Supriyani Tetap Tenang
- Pidato Perdana Presiden Prabowo Bangkitkan Optimisme Rakyat, MUI Sorot Isu Ini
- Indonesia Ajak PBB Perkuat Kerja Sama dengan ASEAN melalui Perwakilan di Jakarta
- Cinepolis Jadi Bioskop Pertama dengan Menu Makanan Bersertifikasi Halal di Indonesia