Kiai Ma'ruf Maafkan Pengedit Videonya Berbaju Sinterklas
jpnn.com, PANDEGLANG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma'ruf Amin menerima permintaan maaf keluarga pelaku pengedit video yang menjadikan ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berpakaian Sinterklas. Menurut Kiai Ma’ruf, menjadi kewajibannya untuk memaafkan orang yang meminta maaf.
"Sebagai seorang kiai, kalau ada orang minta maaf itu, tentu harus saya maafkan," kata Ma'ruf di sela-sela silaturahmi dan istigasah bersama korban tsunami Selat Sunda di Pesantren Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12).
Sebelumnya polisi telah menangkap pria berinisial S (31) di Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Pelaku yang juga pengajar di pesantren akhirnya meminta maaf melalui keluarganya.
Kiai Ma’ruf mengharapkan kasus itu menjadi refleksi bagi semua pihak agar tak berulang. Namun, karena kasusnya sudah ditangani kepolisian, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi Tanara Banten itu mengharapkan proses hukum harus berjalan.
Harapannya, tidak ada lagi pihak yang menjadi korban hoaks. "Kami harap tidak ada hoaks-hoaks seperti itu," kata Kiai Ma'ruf.
Lebih jauh kata Ma'ruf, dirinya mengapresiasi tindakan kepolisian yang cepat menangani kasus itu. Dengan begitu, masyarakat bisa mengambil pelajaran.
"Soal kasus hukumnya, kami serahkan kepada pihak kepolisian. Kalau soal maaf, saya pasti maafkan," kata dia.(tan/jpnn)
Cawapres KH Ma'ruf Amin menerima permintaan maaf keluarga pelaku pengedit video yang menjadikannya berbaju Sinterklas.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Ajak PBB Perkuat Kerja Sama dengan ASEAN melalui Perwakilan di Jakarta
- Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Isu Utama di KTT ASEAN-Korea
- Di Rapat Pleno KNEKS, Ma'ruf Amin & Sri Mulyani Menyapa Arsjad Sebagai Ketua Kadin
- Anak Wapres Ma'ruf Amin Ikut Pameran Bahan Bangunan Terbesar di Indonesia Timur
- Wapres Minta Moda Transportasi Jangkau Seluruh Lapisan Masyarakat, Terapkan Teknologi
- SK Kepengurusan PKB Diteken Menkumham, Apa Kabar Muktamar Tandingan?