Kiai Ma’Ruf: Tidak Semua Jihad Adalah Perang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengatakan, paham radikal terorisme telah mendistorsi nilai-nilai agama yang benar.
Misalnya, jihad dianggap perang. Padahal, tidak semua jihad adalah perang.
Jihad bisa bermakna perbaikan di segala aspek seperti sosial, budaya, politik, dan sebagainya.
"Jihad akan berarti perang jika itu dilakukan di negeri yang sedang perang. Indonesia negara damai sehingga ayat itu tidak berlaku," kata KH Ma'ruf di Jakarta akhir pekan kemarin.
Apalagi, Indonesia adalah negara yang dibangun di atas kesepakatan dan perjanjian dari berbagai agama dan suku.
Selain itu, nonmuslim sudah membuat kesepakatan dengan muslim untuk tidak bermusuhan.
Karena itu, dia mengajak seluruh komponen bangsa untuk memberantas dan melawan paham radikal terorisme.
Menurutnya, radikalisme dan terorisme muaranya adalah untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengatakan, paham radikal terorisme telah mendistorsi nilai-nilai agama yang benar.
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?