Kiamat Kecil 201 Tahun Lalu...Pusatnya di Kepulauan Indonesia
Tak hanya Jawa. Hal serupa terjadi di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan pulau-pulau lainnya.
Letnan Owen Philips yang bertugas di Bima, kepada Raffles melaporkan, "sekitar pukul 7 malam tanggal 10 April, terlihat tiga bola api besar keluar dari Gunung Tamboro dan kemudian ketiga bola api itu bergabung di udara dalam satu ledakan dahsyat."
Owen meneruskan, di Sangir terjadi hujan batu. Lebat. Rata-rata sebesar kerikil, meski ada pula sebesar dua kepalan tangan.
Kemudian disusul hujan abu disertai angin kencang. Rumah dan pohon-pohon besar tercabut dari akarnya. Benda-benda itu beserta manusia melayang-layang diputar topan di udara.
Barulah beberapa hari kemudian hujan turun. Matahari kembali tampak. Semua kembali normal. Alam baru saja mengatur keseimbangan. (wow/jpnn)
APRIL 1815. Thomas Stamford Raffles terkesiap. Laporan yang diterimanya membuat bulu kuduk merinding. Gunung Tambora (Raffles menulisnya Tamboro)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono