Kian Banyak Wanita Australia Bekukan Sel Telurnya
Pada usia 32 tahun, Ange Anderson warga Brisbane, Australia, sangat menyadari betapa kesuburannya akan segera menurun dengan cepat.
Tapi presenter berita ini tidak ingin segera memiliki anak saat bertemu dengan pria yang tepat, jadi dia pun membekukan sel pembuat babinya itu.
Banyak orang seperti dia memilih untuk membekukan sel telur mereka, yang dikenal sebagai oocyte cryopreservation, menunda menjadi ibu demi karir mereka, menunggu pasangan yang tepat atau hanya karena merasa tidak siap.
Langkah ini dikenal sebagai "pembekuan sel telur sosial", dan jumlahnya terus mengalami peningkatan.
Wanita lainnya, kadang dalam usia semuda 12 tahun, mengumpulkan sel telurnya karena alasan medis. Misalnya , sebelum menjalani perawatan kanker yang dapat berdampak buruk pada kesuburan wanita.
Namun meski pembekuan sel telur memberi lebih banyak pilihan reproduksi bagi wanita, dikhawatirkan penggambarannya sebagai "polis asuransi" akan mengakibatkan wanita tanpa keturunan secara tak sengaja ketika wanita menerima saja kesuburan mereka yang menurun.
Anderson baru-baru ini putus dari kekasihnya setelah berhubungan lama, dan melihat dari media tentang kesempatan bagi wanita membekukan sel telur mereka.
Pada usia 32 tahun, Ange Anderson warga Brisbane, Australia, sangat menyadari betapa kesuburannya akan segera menurun dengan cepat.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata