Kian Lira Tewas Dianiaya, Masnitaria: Sedih Sekali, Ini Anak Semata Wayang Aku
jpnn.com, PRABUMULIH - Kepergian Kian Lira Anugrah, santri asal Prabumullih yang meninggal dunia akibat dianiaya seniornya di lingkungan sekolah, meninggalkan duka mendalam bagi sang ibunda, Masnitaria.
Masnitaria, 48, mengaku sangat terpukul dan sedih, lantaran anak tunggalnya meninggal dunia di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih, Minggu (5/9/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.
Yang membuat warga Desa Kayuara Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, itu terpukul bukan karena kematian anaknya tersebut, tetapi karena penyebab kematian anaknya yang dinilai tidak wajar.
Di mana putra kesayangannya yang bersekolah di pondok pesantren Al Furqon itu meninggal dunia, setelah sebelumnya diduga dianiaya oleh kakak kelasnya.
“Ini anak aku semata wayang, makanya aku sedih dek sedih sedih nian,” ujar Masnitaria dengan suara bergetar dan meneteskan air mata.
“Kalau dia mati oleh wabah, aku tidak jadi masalah berarti kehendak ilahi. Cuman yang aku sedih, jasadnya meninggal itu dalam keadaan sakit terluka itu,” ungkapnya.
Dia menuturkan, sebelum meninggal dunia anaknya sempat meminta dipeluk. Sebelum meninggal malam Selasa itu dia minta peluk.
“Mak peluklah aku ini, aku nih sakit entah aku mati. Waktu itu aku ngomong, nak jangan mati, kalau kau mati bagaimana ibu,” bebernya.
Kepergian Kian Lira Anugrah, santri asal Prabumullih yang meninggal dunia akibat dianiaya seniornya di lingkungan sekolah, meninggalkan duka mendalam bagi sang ibunda, Masnitaria.
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- BRI Insurance Perkuat Keberlanjutan Usaha & Peningkatan Ekonomi Pesantren