Kian Terpojok, Presiden jadi Tersangka Kolusi
jpnn.com - SEOUL - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye kian terpojok. Desakan agar dia mundur semakin kuat.
Minggu (20/11) kemarin, jaksa menyebut presiden Korea Selatan (Korsel) tersebut terlibat dalam kejahatan yang dilakukan mantan penasihat serta sahabat dekatnya. Park diyakini telah berkolusi dengan tiga orang mantan penasihatnya dalam skandal korupsi dan beberapa tindak kejahatan lainnya.
"Presiden memainkan peranan kolusif dalam porsi yang cukup besar dalam aktivitas kriminal yang melibatkan tiga orang,’’ ujar Kepala Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul Lee Young-ryeol.
Kesimpulan tersebut didasarkan kepada bukti-bukti yang telah diamankan tim investigasi khusus. Rencananya, Park akan segera dipanggil untuk penyelidikan.
Sahabat Park, yaitu Choi Soon-sil dan mantan penasihat presiden An Chong-bum, telah didakwa menyalahgunakan kekuasaan untuk menekan perusahaan agar menyumbang yayasan yang mereka kelola.
Sedangkan salah seorang mantan penasihat lainnya, Jeong Ho-seong, diindikasikan telah membocorkan informasi penting dan rahasia pada Choi. Ada sekitar 180 dokumen rahasia yang dibocorkan. Di dalamnya termasuk kebijakan luar negeri Korsel dan nominasi para pejabat penting serta anggota kabinet.
Choi merupakan anak guru spiritual Park. Mereka berkawan sejak remaja. Choi dituding menggunakan kedekatannya dengan Park untuk ikut campur dalam urusan negara. Dengan tameng kedekatan, perempuan 60 tahun tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari USD 65,5 juta (Rp 874,117 miliar) dari berbagai perusahaan ke lembaga nonprofit yang dikelolanya.
Ada 50 perusahaan yang memberikan sumbangan, termasuk Samsung dan Hyundai. Sebagian uang tersebut dia gunakan untuk keperluan pribadi.
SEOUL - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye kian terpojok. Desakan agar dia mundur semakin kuat. Minggu (20/11) kemarin, jaksa menyebut presiden
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer