Kiat Bernie, Padukan Bunga dan Romantisme
Sabtu, 20 Desember 2008 – 07:04 WIB
Sebenarnya, lebih dari 95 persen orang yang menempatkan uangnya di situ tidak mengerti bagaimana perhitungan yang dilakukan Bernie dalam memutar uang mereka, tulis sebuah media di AS. Itu sama dengan para korban bisnis derivatif yang dilakukan Lehman Brothers di Surabaya, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Baca Juga:
Mereka pada dasarnya tidak paham benar apa itu over the counter, margin trading, dual currency, credit default swaps, dan ratusan istilah lainnya lagi. Mereka hanya percaya pada para penyelenggaranya: Lehman Brothers, Citibank, dan lain-lain.
Di Hongkong lebih tragis lagi. Kalau di Indonesia korbannya orang-orang kaya, di sana ratusan ribu orang miskin ikut menderita. Di Hongkong ada produk yang bernama minibond. Yang menjual juga bank-bank terkemuka. Dalam brosurnya juga tertulis nama-nama besar seperti Lehman Brothers, DBS Bank, Standard Chartered, dan seterusnya. Semua mengira uang mereka aman. Pasti nama-nama besar tersebut akan memberikan jaminan.
Di antara korban itu adalah seorang wanita berumur 70 tahun yang hidup sendirian. Dia tergiur sales yang mendatanginya yang menawarkan bunga 2 persen lebih tinggi dari bunga bank. Semua uangnya dibelikan minibond. Nenek itu tidak lagi punya sumber penghasilan lain. Bunga tabungan tersebut satu-satunya harapan mempertahankan hidup. Karena itu, selisih 2 persen dia perhitungkan.
SELAMA menjalani tahanan luar, Bernard Lawrence Madoff (lebih akrab dipanggil Bernie) tinggal di rumah utamanya seharga USD 50 juta atau sekitar
BERITA TERKAIT