Kiat Bernie, Padukan Bunga dan Romantisme
Sabtu, 20 Desember 2008 – 07:04 WIB
Lihatlah kenyataan ini: Aset-aset nasabah itu pada dasarnya sudah dipegangkan kepada Bernie, hak memperdagangkannya juga sudah sepenuhnya terserah Bernie, dan bahkan hak mencatatkannya atau membukukannya juga sudah terserah pada Bernie. Jadi, bentuk pencatatannya bagaimana, tidak ada yang mempersoalkan. Itu berarti tiga fungsi keuangan/aset seperti sudah berada di satu orang yang sama. Sebuah tingkat kepercayaan yang tiada tandingannya.
Bandingkan, misalnya, kalau kita ikut program derivatif sekalipun. Tetap ada perincian ke mana uang kita, dibelikan apa, hasilnya bagaimana. Tiap periode kita bisa tahu: lagi untung atau lagi buntung. Bahkan, ketika uang kita tiba-tiba lenyap seperti yang dialami para nasabah Citibank/Lehman Brothers dan Bank Century, kita tetap saja bisa mendapatkan perinciannya. Yakni, perincian bahwa uang kita sudah menjadi nol rupiah (Rp 0).
Tapi, di Bernie, nasabah bahkan tidak perlu punya perincian account-nya. Tahunya tiap tahun dapat bunga 13,5 persen dan uangnya bertambah terus. Setelah kejadian dana-dana itu lenyap, barulah orang bicara perlunya audit oleh auditor tepercaya. Masalahnya, bukankah lembaga seperti Lehman Brothers juga diaudit oleh auditor tepercaya? Bahkan pakai pemeringkatan segala?
Kini semua sudah terjadi. Banyak yayasan sosial Yahudi yang mulai Januari nanti menghentikan kegiatan sosialnya. Krisis akhirnya mengenai juga lapisan yang paling miskin, yang biasanya menerima santunan dari berbagai yayasan itu.
SELAMA menjalani tahanan luar, Bernard Lawrence Madoff (lebih akrab dipanggil Bernie) tinggal di rumah utamanya seharga USD 50 juta atau sekitar
BERITA TERKAIT