Kiat Menjaga Hutan Indonesia Berkaca dari Thailand
jpnn.com - HUTAN memiliki banyak manfaat bagi manusia. Diantaranya sebagai paru-paru dunia, mengatur iklim dunia, tempat resapan air dan banyak lagi manfaat hutan yang dapat manusia rasakan.
Namun saat ini, kerusakan hutan terjadi dimana-mana, dampak yang ditimbulkan pun bermacam-macam, mulai dari punahnya flora dan fauna hingga bencana alam seperti banjir dan tanah longsor dan masih banyak lagi yang terjadi karena kerusakan hutan.
Jika dilihat dari kriteria dan ciri-ciri, kondisi hutan di setiap negara Asia Tenggara tidak jauh berbeda, misalnya hutan Indonesia tidak jauh berbeda dengan hutan Thailand, namun hutan Indonesia lebih luas jika dibandingkan dengan hutan Thailand. Tentu saja ini ditunjang oleh luas wilayah Indonesia yang besar. Indonesia memiliki luas wilayah sebesar 1.811.570 km2 sedangkan Thailand hanya memiliki luas wilayah sebesar 510.890 km2.
Pada tahun 2002 luas hutan Indonesia sebesar 987.882 km2 dan pada tahun 2012 luas hutan Indonesia menurun menjadi 930.620 km2. Dari tahun 2002 hingga tahun 2012 hutan Indonesia mengalami penurunan sebesar 57.262 km2. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan luas hutan Indonesia, diantaranya illegal logging atau penebangan hutan secara liar, pembakaran hutan, pembangunan sarana umum, pembangunan perumahan dan real estate.
Sesuai jurnal pengetahuan Nature Climate Change, Penebangan hutan membawa dampak pada polusi karbon.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa penebangan hutan dapat meningkatkan suhu udara global, menurunnya curah hujan di beberapa kawasan. Lokasi jatuhnya hujan pun akan bergeser dari tempat-tempatnya yang biasa.
Penebangan dan pembakaran hutan di Indonesia terjadi karena berbagai macam alasan yang timbul dari masyarakat, salah satunya adalah untuk membuka lahan baru bagi perkebunan dan pertanian.
HUTAN memiliki banyak manfaat bagi manusia. Diantaranya sebagai paru-paru dunia, mengatur iklim dunia, tempat resapan air dan banyak lagi manfaat
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Mengenang Thomas Stanford Raffles, Perintis Resident Court Dalam Sistem Juri di Hindia Belanda
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Mengkaji Wacana Wadah Tunggal KPK Dalam Pemberantasan Korupsi
- Quo Vadis Putusan MK Soal Kewenangan KPK Dalam Kasus Korupsi TNI: Babak Baru Keterbukaan & Kredibilitas Bidang Militer
- Menelusuri Jejak Pelanggaran Etika Bisnis: Pinjaman Online Ilegal