Kiat Publik Sepak Bola Malaysia Bangkit dari Mati Suri
Larang Pemain Asing, Gembleng Skuad Muda
Selasa, 28 Desember 2010 – 09:39 WIB

Striker Tim Nasional Malaysia, Mohd Safee bin Mohd Sali (tengah) saat sesi uji coba lapangan di stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. 25 Desember 2010. Malaysia akan menantang Indonesia pada final AFF Suzuki Cup 2010. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
Ketika Jawa Pos menyebutkan maksud untuk menemui Sekjen FAM Azzuddin Ahmad, si petugas langsung menunjukkan. "Oh, Dato'Azzuddin (Azzuddin Ahmad, Red) barusan datang. Beliau ada di lantai tiga," ujar petugas itu.
Jawa Pos langsung naik ke lantai tiga menemui Azzuddin. Kantor orang penting di PSSI-nya Malaysia tersebut tampak begitu elegan dengan hiasan pernak-pernik sepak bola. Pagi itu, dia sudah tampak sibuk. Azzuddin memang bertanggung jawab atas suksesnya penyelenggaraan leg pertama final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Minggu malam lalu (26/12).
Ketika Jawa Pos memasuki kantornya, Azzuddin buru-buru meminta maaf. "Maaf, saya masih sibuk. Bisa datang lagi selepas pukul 09.00?" ujar Azzuddin yang saat itu mengenakan kemeja lengan panjang putih. Sesuai janjinya, pukul 09.15, Jawa Pos diterima di ruangannya. Penampilan Azzuddin sudah berubah, lebih rapi dengan jas hitam dipadu dasi merah. Dengan terbuka, tak ada yang ditutup-tutupi, dia menjelaskan usaha yang dilakukan Malaysia untuk membangkitkan kembali persepakbolaannya hingga mencapai prestasi seperti sekarang ini.
Menurut Azzuddin, persepakbolaan negaranya bangkit berkat keputusan berani FAM pada pengujung musim 2007. Apa itu? Yaitu, pelarangan pemain asing ikut meramaikan kompetisi di Liga Malaysia. Sebelumnya, seperti halnya di Indonesia, Malaysia memperbolehkan klub-klub anggota liga mengontrak pemain asing. Bahkan, beberapa pemain Indonesia sempat merumput dan menjadi idola di negeri jiran itu. Di antaranya, Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy.
Setelah cukup lama mati suri, persepakbolaan Malaysia berhasil bangkit. Tahun lalu, Malaysia meraih medali emas SEA Games Laos. Tahun ini, timnas
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara