Kiat Sukses Rizal Ramli untuk Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi

Kiat Sukses Rizal Ramli untuk Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi
Rizal Ramli. Foto dok JPNN.com

Rizal menjelaskan, tim ekonomi Gus Dur juga sukses menyelamatkan PLN dari kebangkrutan. Caranya, renegosiasi harga beli listrik dari swasta yang ketinggian. Yakni dari USD cents 7-9/kWh ke harga normalnya sekitar USD cents 3,5/kWh. Ini membuat beban utang pemerintah dan PLN turun dari USD 80 miliar ke USD 35 miliar.

“Selain itu, revaluasi aset sehingga aset PLN meningkat empat kali lipat dari Rp 52 triliun ke Rp 202 triliun dan modal PLN yang awalnya minus Rp 9,1 triliun bertambah menjadi Rp 119,4 triliun,” jelas Rizal.

Ia menambahkan terkait PT DI, saat masih bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 1998, perusahaan itu merugi Rp 75 miliar. Hanya mencatatkan penjualan Rp 508 miliar.

Setelah masuk era Gus Dur, kata dia, IPTN diubah namanya menjadi PT DI seiring juga diubahnya paradigma dari industri yang bersifat biaya tinggi menjadi industri penerbangan yang kompetitif.

PT DI tidak hanya memproduksi pesawat terbang atau helikopter, tetapi suku cadang dan komponen untuk memasok kebutuhan industri pesawat terbang terkemuka di dunia seperti Boeing, Airbus, British Aerospace, dan lainnya.

Akibat dari kebijakan ini, pada 2001 PT DI berhasil mencatatkan penjualan Rp 1,4 triliun, nyaris tidak kali lipat dibandingkan dengan 1998. Keuntungannya adalah Rp 11 miliar.

“Setelah era Gus Dur kondisi PT DI kembali memburuk karena kesalahan strategi pemerintahan setelah Gus Dur, sehingga dampaknya harus memecat 6.600 karyawannya,” kata Rizal.

Lebih lanjut dia menjelaskan sektor properti merupakan entitas bisnis yang terkait dengan lebih dari 100 jenis industri seperti semen, genteng, besi baja, keramik, furnitur, kayu, cat, alat kelistrikan, dan sebagainya. Sektor ini menyerap sangat banyak tenaga kerja. 

Rizal Ramli berbagi kiat sukses menghadapi dampak pandemi Covid-19 yang telah memukul perekonomian Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News