Kiat Suporter Tim Asing Bertahan di Jepang yang Mahal
Ada yang Mengamen, Teman atau Keluarga Jadi Andalan
Senin, 15 Desember 2008 – 08:55 WIB
"Kami mengamen di sini sekadar mencari uang tambahan. Sebab, Pachuca kan berpeluang ke final. Kami jelas butuh biaya lebih banyak," kata Ronald Vasquez, salah seorang di antara tiga pengamen itu.
Mengapa di Toyota? Bukankah Pachuca tak punya jadwal tampil di kota pusat pabrik mobil yang menjadi sponsor utama FIFA Club World Cup alias Piala Dunia Antarklub 2008 itu? Bersama dua temannya, Ronald mengaku menumpang tinggal di salah seorang sepupunya yang bekerja di Toyota.
Ketika Pachuca tampil di Tokyo Sabtu lalu (13/12), bersama sepupunya itu, mereka berempat naik mobil selama dua jam. Bensin tentu saja ditanggung si sepupu."Sepupu saya gila bola juga. Jadi, dia tak keberatan kami bikin repot," tutur Vaquez sambil tertawa.
Dengan cara serbahemat seperti itu, Vasquez dan dua rekannya yakin bisa bertahan di Jepang yang serbamahal. Uang sekitar USD 7 ribu atau sekitar Rp 77 juta yang mereka miliki dikonsentrasikan untuk membeli tiket pertandingan dan tiket pulang ke Meksiko. Untuk makan? Mereka mengaku cukup terbantu hasil dari mengamen.
Selain mengencangkan betul ikat pinggang, para suporter tim non-Jepang di Piala Dunia Antarklub 2008 harus pintar-pintar menyiasati keadaan. TATANG
BERITA TERKAIT
- Update Ranking FIFA: Beda Nasib Timnas Indonesia dan Vietnam
- Tebak Skor Persebaya Vs Borneo FC, Berhadiah Penahan Dingin
- Pelatih Persib Cuma Sebut Persebaya, Mulai Sombong?
- Erick Melaporkan Sederet Prestasi Timnas Indonesia kepada FIFA, STY Bikin Bangga
- Piala AFF 2024: Ini Kendala Filipina Menjelang Hadapi Timnas Indonesia
- Real Madrid Juara Piala Interkontinental, Carlo Ancelotti Pelatih Tersukses Los Blancos