KIB Patut Mengantisipasi Kemungkinan Terjadinya Gejolak di Internal PPP

KIB Patut Mengantisipasi Kemungkinan Terjadinya Gejolak di Internal PPP
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) A Khoirul Umam. Foto: Dokumentasi pribadi for JPNN.com

Sementara itu, Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, akan sulit untuk menerka arah politik Plt. Ketua Umum DPP PPP Mardiono dalam membangun koalisi.

Pasalnya, sebagai ketua baru, pasti besar harapan kader PPP untuk didengar aspirasi mereka.

“Belum tentu juga bahwa bergabungnya PPP ke KIB, punya  dukungan kuat kader di bawah. Jangan-jangan itu batu loncatan kenapa kemudian Suharso itu di-impech. Bisa jadi karena Suharso banyak mengambil keputusan personal, salah satunya tidak melibatkan kader,” ungkap Dedi, Senin (12/9/2022)

Baik Suharso maupun Mardiono, kata Dedi, sama-sama berada di lingkaran elit, yang tidak dekat masa akar rumput. Namun sebagai Plt. Ketum baru, pasti banyak harapan kader PPP untuk lebih didengar

“Kalau kemudian itu terjadi, maka Mardiono mau tidak mau harus ikut keinginan kader PPP, dan keinginan itu sudah pasti berlawanan dengan apa yang diinginkan Suharso,” sebut Dedi.

Sosok bekas Ketum PPP, Suharso Monoarfa sendiri dikenal dekat dengan petinggi parpol KIB lain seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto maupun Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

“Namun, kalau dilihat kapasitas Mardiono dan Suharso, artinya PAN dengan Golkar mungkin sudah lebih nyaman dengan Suharso dibanding dengan kepemimpinan yang baru ini, ” ungkap Dedi.

Dalam kesempatan lain, Mardiono menyampaikan komitmennya untuk tetap berada di KIB.

Direktur Eksekutif Indostrategic A Khoirul Umam mengungkapkan polemik di tubuh PPP akan berdampak pada kesolidan KIB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News