Kibarkan Bendera ISIS, Warga Penjaringan Diciduk Polisi
”Makanya ada yang tahu-tahu minta mundur, ada yang tahu-tahu menghilang dengan keluarganya. Saya kira itu personal-personal yang bisa dicuci otaknya,” ungkap Tjahjo.
Ia lantas mengimbau seluruh instansi pemerintah, termasuk Kemendagri untuk menggelar forum dialog mengenai bahaya ISIS. Tujuannya agar ada pencerahan bagi seluruh PNS sehingga tidak mudah terbawa ke dalam jaringan ISIS.
Bukan hanya itu, sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto sudah menyebutkan kalau jaringan teroris yang berafiliasi dengan ISIS sudah mengincar kalangan intelektual muda untuk direkrut menjadi anggotanya.
”Saat ini para perekrut ini sudah masuk ke kampus-kampus, termausk lewat berbagai acara di masjid-masjid di kampus-kampus. Harapannya jangan ada lagi kaum intelektual yang terekrut,” lontar Rikwanto.
Bahayanya propaganda ISIS di Indonesia memang sudah lumayan mengkhawatirkan. Sebab dalam melakukan propaganda mereka menggunakan berbagai fasilitas media sosial secara masif dan sistematis seperti twitter, facebook, dan youtube. (ind/dil/jpnn)
Aparat kepolisian menangkap seorang pria berinisial IK (46) di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (30/1).
Redaktur & Reporter : Adil
- Polisi Ungkap Fakta soal Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Pademangan
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Identitas Mayat Wanita Tanpa Kepala di Jakarta Utara Terkuak, Usia 40 Tahun
- Mayat Wanita di Jakarta Utara, Kepalanya Hilang