Kibarkan Bendera Oranje, Konvoi Keliling Kota

Kibarkan Bendera Oranje, Konvoi Keliling Kota
Para fans Belanda di Ambon berkonvoi keliling Kota Ambon setelah Belanda menang atas Uruguay, 7 Juli lalu (foto juli yudawanto/ambon ekspres).
 

Kostum yang diklaim orisinal oleh pedagangnya itu dibanderol Rp 250 ribu"Rp 300 ribu. "Ini impor. Saya punya kostum beberapa tim favorit. Tapi, yang paling laris ya Belanda. Sekarang, kostum Belanda yang asli tinggal dua. Lainnya habis diborong," ujar Ismail Tualeka, salah seorang pedagang.

 

Orang Maluku memang sangat fanatis terhadap tim nasional Belanda. Lucky menyebutkan, setiap even sepak bola yang melibatkan Belanda seperti Piala Eropa maupun Piala Dunia, dukungan warga selalu meriah dan total.

 

Atmosfer dukungan kepada tim negara lain, tampaknya, tidak dijumpai di bagian lain Indonesia. Meski sama-sama pernah dijajah Belanda, rakyat Maluku merasa memiliki ikatan emosi lebih dalam dengan Negeri Kincir Angin itu.

 

Istilah "Belanda Hitam" untuk orang Maluku yang dipercaya sebagai kasta kelas dua dalam tentara KNIL (Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger) menjadi sebuah ikatan sejarah masa lalu. Setelah masa kolonialisme, sebagian di antara mereka akhirnya juga ikut ke Belanda dan menghasilkan keturunan Maluku di sana.

Maluku jelas menjadi bagian dari Indonesia. Tapi, saat even akbar Piala Dunia di Afrika Selatan berlangsung, ratusan bendera Belanda berkibar di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News