Kibarkan Bendera Oranje, Konvoi Keliling Kota
Minggu, 11 Juli 2010 – 10:14 WIB

Para fans Belanda di Ambon berkonvoi keliling Kota Ambon setelah Belanda menang atas Uruguay, 7 Juli lalu (foto juli yudawanto/ambon ekspres).
Kostum yang diklaim orisinal oleh pedagangnya itu dibanderol Rp 250 ribu"Rp 300 ribu. "Ini impor. Saya punya kostum beberapa tim favorit. Tapi, yang paling laris ya Belanda. Sekarang, kostum Belanda yang asli tinggal dua. Lainnya habis diborong," ujar Ismail Tualeka, salah seorang pedagang.
Orang Maluku memang sangat fanatis terhadap tim nasional Belanda. Lucky menyebutkan, setiap even sepak bola yang melibatkan Belanda seperti Piala Eropa maupun Piala Dunia, dukungan warga selalu meriah dan total.
Atmosfer dukungan kepada tim negara lain, tampaknya, tidak dijumpai di bagian lain Indonesia. Meski sama-sama pernah dijajah Belanda, rakyat Maluku merasa memiliki ikatan emosi lebih dalam dengan Negeri Kincir Angin itu.
Istilah "Belanda Hitam" untuk orang Maluku yang dipercaya sebagai kasta kelas dua dalam tentara KNIL (Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger) menjadi sebuah ikatan sejarah masa lalu. Setelah masa kolonialisme, sebagian di antara mereka akhirnya juga ikut ke Belanda dan menghasilkan keturunan Maluku di sana.
Maluku jelas menjadi bagian dari Indonesia. Tapi, saat even akbar Piala Dunia di Afrika Selatan berlangsung, ratusan bendera Belanda berkibar di
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri