Kibarkan Bendera Oranje, Konvoi Keliling Kota

Kibarkan Bendera Oranje, Konvoi Keliling Kota
Para fans Belanda di Ambon berkonvoi keliling Kota Ambon setelah Belanda menang atas Uruguay, 7 Juli lalu (foto juli yudawanto/ambon ekspres).
 

Hal tersebut seakan memberikan garansi bahwa selebrasi warga Maluku bakal lebih heboh daripada sebelumnya. Kalau sudah begitu, polisi paling dipusingkan oleh aksi para suporter yang merayakan euforia. "Kami bekerja ekstra sejak Piala Dunia dimulai. Tapi, perhatian terbesar kami adalah saat Belanda tanding. Sebab, pasti dirayakan dengan pawai keliling kota," ujar Kasatlantas Polres Ambon AKP Marianus Djatti.

 

Sementara itu, Duta Besar Belanda Nikolaos van Dam mengaku takjub atas besarnya dukungan warga Maluku untuk tim Oranje. Pekan lalu, ketika tengah transit dalam perjalanan ke Papua, dia melihat bendera merah-putih-biru di daerah Bandara Pattimura.

 

"Anda tahu, bendera itu mungkin lima kali lebih besar dibanding Prinsevlag yang kami pasang di kantor Kedutaan Besar Belanda," katanya disambung tawa, Jumat (9/7).

 

Nikolaos juga mendapat laporan dari stafnya bahwa suasana Ambon saat Belanda melawan Uruguay dalam semifinal tak berbeda dari suasana di Assen, Amsterdam, atau Eindhoven. "Semua penduduk tinggal di rumah waktu pertandingan, trem-trem kosong, dan sontak berubah menjadi pawai keliling kota ketika tim Belanda menang," katanya. (*/c5/ari)

Maluku jelas menjadi bagian dari Indonesia. Tapi, saat even akbar Piala Dunia di Afrika Selatan berlangsung, ratusan bendera Belanda berkibar di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News