Kibarkan Bendera Oranje, Konvoi Keliling Kota
Minggu, 11 Juli 2010 – 10:14 WIB
Hal tersebut seakan memberikan garansi bahwa selebrasi warga Maluku bakal lebih heboh daripada sebelumnya. Kalau sudah begitu, polisi paling dipusingkan oleh aksi para suporter yang merayakan euforia. "Kami bekerja ekstra sejak Piala Dunia dimulai. Tapi, perhatian terbesar kami adalah saat Belanda tanding. Sebab, pasti dirayakan dengan pawai keliling kota," ujar Kasatlantas Polres Ambon AKP Marianus Djatti.
Sementara itu, Duta Besar Belanda Nikolaos van Dam mengaku takjub atas besarnya dukungan warga Maluku untuk tim Oranje. Pekan lalu, ketika tengah transit dalam perjalanan ke Papua, dia melihat bendera merah-putih-biru di daerah Bandara Pattimura.
"Anda tahu, bendera itu mungkin lima kali lebih besar dibanding Prinsevlag yang kami pasang di kantor Kedutaan Besar Belanda," katanya disambung tawa, Jumat (9/7).
Nikolaos juga mendapat laporan dari stafnya bahwa suasana Ambon saat Belanda melawan Uruguay dalam semifinal tak berbeda dari suasana di Assen, Amsterdam, atau Eindhoven. "Semua penduduk tinggal di rumah waktu pertandingan, trem-trem kosong, dan sontak berubah menjadi pawai keliling kota ketika tim Belanda menang," katanya. (*/c5/ari)
Maluku jelas menjadi bagian dari Indonesia. Tapi, saat even akbar Piala Dunia di Afrika Selatan berlangsung, ratusan bendera Belanda berkibar di
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408