Kibif Perluas Bisnis Pengolahan Makanan demi Tingkatkan Produksi Hingga 300 %
“Kami bersyukur konsumsi daging sapi di Indonesia terus meningkat. Kadin menyambut positif aksi korporasi Kibif untuk meningkatkan konsumsi daging sapi dan produk olahan lainnya,” jelas Rosan.
Menurut Rosan, Kibif yang 20 persennya sahamnya telah ditawarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikenal sebagai produsen dan distributor makanan olahan terintegrasi terkemuka di Indonesia.
Kibif juga telah memasuki era transformasi yang mana industri makanan dalam cakupan yang lebih luas.
Tidak hanya berupa daging sapi, tetapi meluas hingga makanan hasil pengolahan siap saji dan makanan beku yang siap dikonsumsi.
“Saya berharap dengan makin banyaknya pabrik-pabrik makanan olahan, terutama yang berbasis protein, dapat berkontribusi untuk meningkatkan konsumsi makanan protein per kapita bagi masyarakat Indonesia,” kata Rosan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk Yustinus Sadmoko mengatakan, perluasan fasilitas baru Kibif di Subang bertujuan untuk menunjang lini bisnis produksi bakso, daging sapi portion cut, chicken nugget, dan produk makanan olahan lainnya.
“Penambahan fasilitas ini diharapkan secara bertahap dapat meningkatkan produksi dari 40 ton menjadi 80 ton per hari atau 2.000 ton per bulan,” katanya.
Dia menjelaskan, pada tahun 2018 tingkat konsumsi daging per kapita di lima negara anggota Asia Tenggara, yakni Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia adalah sebesar 4,5 kg dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita mencapai USD 5.144.
PT Estika Tata Tiara Tbk (Kibif) berusaha meningkatkan kapasitas produksi hingga 300 persen atas produk-produk olahan makanan dan cold storage dalam kurun setahun.
- Prabowo Bertemu Para Pengusaha Besar Amerika Serikat, Inilah Permintaannya
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia
- CEDEA Luncurkan Dua Produk Baru Dibuat oleh Chef Korea, Lezat Banget
- Prabowo Subianto Segera Luncurkan Gerakan Solidaritas Nasional
- Rosan Roeslani Sebut Sejumlah Pengusaha Pertambangan Siap Berinvestasi di IKN
- 3 Makanan yang Berbahaya untuk Otak