Kiemas Tak Ingin Ada Boikot

Kiemas Tak Ingin Ada Boikot
Kiemas Tak Ingin Ada Boikot
JAKARTA - Taufiq Kiemas mulai unjuk kekuatan sebagai bagian dari koalisi besar yang dibangun SBY-Boediono. Ketua MPR itu kini pasang badan melawan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mengancam memboikot pelantikan presiden pada 20 Oktober nanti.

Suami Megawati tersebut menegaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya tidak akan terpengaruh dengan lontaran wacana boikot itu. Terlebih lagi, Kiemas menilai pemilihan pimpinan MPR Sabtu lalu (3/10) sah. "(Pemilihan, Red) itu sah. Kalau mau diancam, apa lagi yang mau diancam" gertak Kiemas di gedung parlemen kemarin (7/10).Menurut politikus senior PDIP itu, permintaan DPD agar mengganti Ahmad Farhan Hamid dari posisi wakil ketua MPR tidak memiliki landasan kuat. Bahkan, kalau Farhan dibatalkan, pimpinan MPR yang lain, termasuk Kiemas, bakal dianggap cacat. Sebab, dia dipilih lewat sistem paket.

?Kalau Farhan dibatalkan, berarti semua cacat. (DPD, Red) itu main-main saja. Kalau satu cacat, semua cacat. Itu paket kolektif, hasil pilihan kolektif," ujarnya.

Kiemas terpilih berkat sokongan Demokrat. Dalam paket kepemimpinan tersebut, dia didampingi empat wakil, yakni Hajrianto Y. Thohari (Golkar), Melani Leimena (Demokrat), Lukman Hakim Saifuddin (PPP), dan Farhan (DPD). Sebagian besar anggota DPD menganggap Farhan bukan representasi mereka. 

Secara terpisah, anggota DPD dari Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas kembali menegaskan sikap pribadi untuk memboikot pelantikan presiden dan wakil presiden kalau Farhan tidak diganti. "Saya bergerak terus untuk berkonsolidasi dengan teman-teman. Di internal DPD, banyak yang merespons," papar dia.

JAKARTA - Taufiq Kiemas mulai unjuk kekuatan sebagai bagian dari koalisi besar yang dibangun SBY-Boediono. Ketua MPR itu kini pasang badan melawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News