Kiev Terkepung

Oleh: Dahlan Iskan

Kiev Terkepung
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Rusia, sebagai sahabat Iraq dan Libya, tidak berbuat banyak saat Amerika melakukan itu.

Mungkin itulah yang diungkit Putin sebagai bagian dari "masa delapan tahun menahan diri".

Saya bisa merasakan betapa terjepit Zelenskyy sekarang ini. Terutama melihat sikap negara-negara Barat yang masih sebatas "mengecam keras" serangan Rusia itu.

Saya pun menelepon Prof Dr Effendi Gazali, ahli komunikasi yang tidak mau lagi dipanggil profesor itu. Saya pikir ia lagi di Kiev, mengajar di sana.

Ternyata sejak diangkat sebagai pengajar di universitas paling besar di sana, ia belum pernah ke sana lagi. Masih pandemi.

Prof Effendi Gazali pernah menyebut nama universitas yang mengangkatnya itu, tetapi saya lupa namanya. "Baca sendiri saja," katanya sambil mengirim copy surat pengangkatannya.

Saya pun membaca lagi surat pengangkatan itu: hahaha, saya tetap tidak tahu apa namanya.

Menurut Effendi, nama Indonesia sangat dikenal di Ukraina. "Orang-orang tua di sana bisa menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa," katanya.

Sudah dua hari serangan dilakukan Rusia ke sasaran militer Ukraina. Tinggal mengepung ibu kota Kiev. Lalu menangkap Presiden Ukraina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News