Kikis Praktik Politik Dinasti dengan Regulasi
Minggu, 21 Juli 2013 – 22:02 WIB

Kikis Praktik Politik Dinasti dengan Regulasi
Pernyataan senada juga dikemukakan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ari Junaedi. Menurutnya, politik dinasti sebenarnya sah-sah saja asalkan memenuhi azas kepatutan yang ada dan bukan untuk berburu kekuasaan.
"Memang tidak ada yang salah dengan politik dinasti, tapi jika yang dimajukan adalah orang-orang yang tidak punya kapasitas dan kapabiltas kepemimpinan, sama saja pemilih menyerahkan nasibnya kepada orang yang salah," ujar Ari.
Ditambahkannya, jika ingin membentuk kepemimpinan yang kuat maka politik balas budi, politik dinasti dan politik uang harus dikikis habis. "Jangan lagi ada pameo kalau calon pemimpin itu bisa diijon karena orang tuanya atau suaminya pernah menjadi kepala daerah atau ketua parpol," katanya.(gir/jpnn)
JAKARTA – Politik dinasti di daerah dianggap telah melanggengkan praktik korupsi. Karenanya, sudah saatnya ada larangan bagi kerabat ataupun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KPK Tahan Eks Dirut Inalum Terkait Kasus di PT PGN yang Rugikan Negara Rp200 Miliar
- Soal Kemungkinan Objek Seksualitas Lain dari Dokter Priguna, Polda Jabar Ungkap Temuan Ini
- Pramono Anung Batal Operasikan Tebet Eco Park 24 Jam, Ini Penyebabnya
- Mendikdasmen Beri Solusi Bagi Guru ASN yang Belum Terima Tunjangan di Rekening
- Respons Keluarga Korban Soal Brigadir Ade Kurniawan Dipecat Polri
- Geger Pengakuan Eks Tahanan soal Pungli di Rutan Polda Jateng, Bayar Kamar Rp 1 Juta