Kilang Balongan Pertamina Terbakar, Pak Kurtubi Tidak Khawatir

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat energi Kurtubi optimistis suplai BBM di Jakarta tidak terganggu menyusul insiden terbakarnya Refinery Unit (RU) VI Balongan atau Kilang Balongan PT Pertamina di Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3).
Menurut dia, sejak lama Pertamina sudah memiliki mekanisme stok untuk mengantisipasi terjadinya bencana terhadap ketersediaan BBM.
Eks legislator Komisi VII itu mengatakan, Pertamina biasanya menyiapkan stok BBM selama 27 hari untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
"Pertamina sejak zaman dulu sudah siap, dengan sistem storage dan stok," kata Kurtubi dalam diskusi virtual berjudul Kebijakan Publik Dampak Ekonomi BBM atas Terbakarnya Kilang Balongan, Jumat (2/4).
Menurut dia, mekanisme lain yang biasanya sudah disiapkan pemerintah yakni impor. Terutama, saat proses rehabilitasi kilang Balongan berjalan lambat. Di sisi lain, stok BBM sudah makin menipis.
"Pasti akan ada langkah tambahan supaya suplai minyak ke Jakarta ini terpenuhi. Tambahannya apa? Ya, impor," tutur dia.
Terkait ketersediaan minyak, Kurtubi justru menyoroti wacana privatisasi terhadap Pertamina.
Sebab, rencana itu berpotensi membuat ketersediaan BBM terganggu.
Menurut Kurtubi, sejak lama Pertamina sudah memiliki mekanisme stok untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- Pertamina Patra Niaga Operasikan Terminal LPG Bima
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Lucky Hakim Langsung Tancap Gas Seusai Mendapat Arahan Prabowo
- Komisi XII DPR Puji Langkah Strategis Pertamina untuk Capai Target di 2025
- 4 Cara Mudah Mengenali Oli Pertamina Asli dan Palsu, Silakan Disimak!