Kilang Cilacap Over Houl, Produksi Turun
Selasa, 22 Juli 2008 – 17:45 WIB
JAKARTA- Produksi Minyak dan Aspal untuk bulan Agustus mengalami penurunan, pasalnya kilang minyak Pertamina di Cilacap pada bulan Agustus akan Turnarround Over Houl atau dalam perawatan. Hal ini disampaikan Ery Purnomohadi, Anggota Komite BPH Migas di Jakarta. Ia mengatakan produksi aspal yang merupakan produk sampingan dari hasil sulingan minyak mentah di kilang minyak Cilacap terhenti. Kapasitas kilang Cilacap 320 ribu barel per hari. Kilang ini menghasilkan BBM sebesar 60%, sementara sisanya menghasilkan produk sampingannya diantaranya Aspal. "Kilang kita bulan agustus turnaround over houl. Kilang Cilcap over houl jadi memang tdk berproduksi", katanya kepada wartawan di Jakarta, (2207). Kebutuhan nasional aspal saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun. Sementara kilang minyak Cilacap mampu menghasilkan aspal 600 ribu ton tiap tahunnya. Wisnuntoro, Vice president communication Pertamina mengatakan untuk mengantisipasi kilang cilacap yang over houl ini, Pertamina sudah menggenjot impor agar stok minyak nasional tidak terganggu. Sementara harga aspal yang kurang kompetitif dibanding BBM, membuat pertamina akan menekan produksi aspal. Penekanan produksinya sebesar 10-15 % akan dilakukan dengan mempeketat proses penyulingan minyak. Pertamina berencana membangun kilang di Banten dan Jawa Timur dengan kapasitas 300 ribu barel. (wid)
Baca Juga:
JAKARTA- Produksi Minyak dan Aspal untuk bulan Agustus mengalami penurunan, pasalnya kilang minyak Pertamina di Cilacap pada bulan Agustus akan Turnarround
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Mantap! Unilever Indonesia Raih Penghargaan di Ajang CSA Awards
- Bea Cukai Tindak Rokok Ilegal di Kendari, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Ratusan Juta
- Prudential Indonesia Berdayakan Lebih dari 20 Juta Perempuan Cerdas Kelola Keuangan
- Bea Cukai Tinjau Langsung Proses Bisnis Perusahaan Ini
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar